- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 13 Desember 2024 | 00:10 WIB
: Pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas pada bulan April dan Juli-Agustus 2024 di Yogyakarta, Purbalingga, dan Palembang. (dok. Telkom)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 14 Desember 2024 | 00:10 WIB - Redaktur: Untung S - 80
Jakarta, InfoPublik - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom melatih sebanyak 356 penyandang disabilitas dengan keterampilan digital melalui program pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas pada April dan Juli-Agustus 2024 di Yogyakarta, Purbalingga, dan Palembang.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin keempat, yaitu mendukung masyarakat Indonesia khususnya penyandang disabilitas dalam hal memiliki Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Sebagai bagian dari komitmen SDGs, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan disabilitas melalui akses pendidikan inklusif. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi untuk membuka peluang baru bagi partisipasi penyandang disabilitas dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga kewirausahaan,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, dalam keterangannya di Jakarta, pada Jumat (13/12/2024).
Menurut Hery, inklusivitas merupakan sebuah kebutuhan dalam menghadapi keberagaman yang begitu kaya di Indonesia.
Dengan lebih dari 270 juta penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang, budaya, agama, hingga kemampuan, inklusivitas dinilai menjadi kunci untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
“Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2020 menyatakan bahwa jumlah disabilitas di Indonesia terdapat 28 juta atau 10 persen penduduk Indonesia, namun banyak di antaranya masih menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, hingga layanan publik,” ungkapnya.
Hery berharap kegiatan pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas. Ini mampu meningkatkan kemampuan digital yang sesuai dengan industri di masa depan.
Selain pelatihan intensif digital inklusif, Telkom bersama dengan Rumah BUMN Telkom juga menggelar pelatihan peningkatan kapasitas digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penyandang disabilitas di Rumah BUMN Pekalongan dan Bangli.
Disamping itu, Telkom juga menyalurkan bantuan fasilitas penunjang pembelajaran siswa-siswi penyandang disabilitas berupa PC Multimedia dan Instalasi aplikasi i-Chat, aplikasi karya Telkom yang dirancang khusus untuk memfasilitasi komunikasi antara individu dengan penyandang disabilitas tuna rungu-wicara.
Sepanjang 2024, Telkom telah menyalurkan bantuan perangkat digital beserta I-Chat ke 11 titik Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indonesia, dengan total penerima manfaat sebanyak lebih dari 300 siswa penyandang disabilitas.
“Ke depannya, kami berharap agar pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas mampu meningkatkan kemampuan digital dan memberikan peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya di berbagai industri di masa depan,” kata Senior General Manager Social Responsibility Telkom menandaskan.