- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 12 Desember 2024 | 18:14 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 12 Desember 2024 | 17:29 WIB - Redaktur: Untung S - 81
Jakarta, InfoPublik – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mendukung transformasi Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta menjadi Politeknik Digital (Poldigi) yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis digital, termasuk keamanan siber, karena sesuai dengan Asta-Cita dan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kemarin ketika saya bertemu Pak Presiden Prabowo, beliau mengarahkan agar Komdigi menjaga keamanan siber. Jadi ini salah satu yang saya rasa sangat kontekstual dengan harapan presiden dan sesuai dengan Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto," ujar Menkomdigi dalam keterangannya terkait kunjungan kerja ke Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta, seperti dilansir pada Kamis (12/12/2024).
Meutya mengatakan, pihaknya memeriksa kesiapan transformasi sekolah vokasi STMM menjadi Politeknik Digital (Poldigi) yang fokus di bidang multimedia dan teknologi digital.
Untuk Kemenetrian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus berkoordinasi dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi terkait peralihan status lembaga pendidikan ini.
“Saya yakin dalam waktu dekat, kita akan punya Politeknik Digital Yogyakarta atau disingkat Poldigi," tuturnya.
Menurut Meutya, langkah ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan industri yang terus berkembang, yang memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan khusus di bidang multimedia, desain grafis, pengembangan perangkat lunak, dan teknologi informasi.
"Kemudian ada dua usulan program studi baru yaitu sarjana Terapan Teknologi Digital karena kita memang ingin lebih siap dan menugaskan kepada Poldigi nanti untuk mempersiapkan juga SDM-SDM (sumber daya manusia) yang akan mampu bersaing ke depan di bidang teknologi digital. Dan juga ada Magister Terapan Transformasi Digital," ungkap dia.
Menkomdigi juga memberi dukungan kepada STMM untuk menciptakan lulusan dengan kemampuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Karena salah satu juga yang kita hadapi bukan di depan tapi bahkan sudah mulai saat ini adalah bagaimana anak-anak muda kita siap untuk menghadapi kecerdasan artifisial," tandas Meutya Hafid.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala BPSDM Kementerian Komdigi, Harry Budiarto, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar dan Staf Khusus Menkomdigi Arnanto Nurprabowo.