Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan SMK Dorong Kebekerjaan Lulusan

: Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengungkapkan, kebekerjaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) juga didorong dengan mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi secara keseluruhan. Artinya tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga pendidik serta tenaga kependidikan (PTK) (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 3 Desember 2024 | 10:55 WIB - Redaktur: Untung S - 154


Jakarta, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengungkapkan bahwa kebekerjaan lulusan SMK tidak hanya didorong oleh pengembangan kompetensi siswa, tetapi juga dengan memperkuat ekosistem pendidikan vokasi secara menyeluruh.

Artinya, penguatan itu melibatkan tidak hanya siswa, tetapi juga pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang menjadi bagian integral dalam menciptakan lulusan yang siap bekerja.

Tatang menekankan bahwa melalui program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi, yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, ada dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan para guru SMK sesuai dengan standar industri yang terus berkembang.

“Program Upskilling dan Reskilling telah membantu 51.904 pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kompetensinya selama periode 2022-2024,” kata Tatang dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

Tahun ini, program ini berhasil menjangkau 14.413 PTK, yang berhasil meningkatkan kompetensinya di berbagai bidang vokasi, mulai dari pertanian, kemaritiman, teknologi, otomotif, hingga elektronika, bahkan juga untuk guru vokasi di bidang seni dan budaya.

“Kami juga memberikan sertifikasi kompetensi berstandar industri untuk guru dan siswa, guna meningkatkan kepercayaan dunia kerja, serta mendorong pemberian gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP),” tambah Tatang.

Sebelumnya, dalam Bincang Santai dengan Media, Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan data terbaru dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang mengungkapkan kondisi tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi di Indonesia.

Data tersebut menunjukkan sejumlah tren positif terkait kondisi kebekerjaan lulusan vokasi, di antaranya:

  1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan vokasi yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
  2. Distribusi pengangguran lulusan vokasi yang lebih rendah dibandingkan lulusan pendidikan lainnya.
  3. Peningkatan tren lulusan vokasi yang bekerja di pekerjaan white collar, yang sebelumnya lebih dominan di pekerjaan blue collar.
  4. Waktu tunggu lulusan vokasi yang lebih singkat untuk mendapatkan pekerjaan, yakni hanya antara 0-2 bulan saja setelah lulus.

Dengan semakin meningkatnya kualitas pendidikan vokasi dan penguatan kompetensi para pendidik serta tenaga kependidikan, lulusan SMK diharapkan semakin siap bersaing di dunia kerja dan berkontribusi pada pengurangan pengangguran di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 15:47 WIB
Mendikdasmen Tekankan Pemerataan Pendidikan Berkualitas untuk Semua Anak Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 06:52 WIB
Program Kewirausahaan SMK Ciptakan Wirausaha Muda dan Kurangi Pengangguran