- Oleh Wandi
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:46 WIB
: Menag Resmikan Gedung PLKI UPQ Kemenag di Bogor, Tingkatkan Literasi Keagamaan dan Toleransi./Foto Istimewa/Bimas Islam Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ) Kementerian Agama di Bogor pada Rabu (4/12/2024). Gedung itu tidak hanya berfungsi sebagai pusat percetakan Al-Qur'an, tetapi juga menjadi wadah untuk mendalami dan memperluas literasi keagamaan Islam di Indonesia.
Dalam acara tersebut, Menag menyampaikan bahwa PLKI UPQ dirancang untuk menjadi pusat pembelajaran dan pusat wisata spiritual. “Tempat ini bukan hanya untuk mencetak Al-Qur'an, tetapi juga menjadi pusat literasi Al-Qur'an yang dilengkapi dengan perpustakaan, ruang konferensi, dan berbagai fasilitas lainnya yang bisa dikunjungi oleh keluarga,” ujar Menag.
Salah satu hal penting yang disoroti oleh Menag adalah upaya untuk mengatasi masalah distribusi Al-Qur'an, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Menag mengungkapkan, “Dengan hadirnya percetakan ini, masalah teknis seperti kekurangan Al-Qur'an di wilayah terpencil dapat diatasi. Kita bisa mendistribusikan Al-Qur'an melalui Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di seluruh daerah.”
Selain itu, Menag juga mengusulkan agar percetakan ini mencetak kitab suci agama lain untuk mencerminkan semangat toleransi antaragama. “Kementerian Agama bukan hanya untuk agama Islam, melainkan untuk semua agama. Oleh karena itu, kitab suci agama apa pun dapat dicetak di sini,” tambahnya.
Menag juga menekankan pentingnya keberadaan mushaf fisik yang memiliki kesakralan tersendiri dibandingkan dengan Al-Qur'an digital. “Mushaf fisik memiliki kesakralan yang tidak tergantikan. Mushaf tidak pernah masuk ke tempat yang tidak suci, seperti toilet, dan membacanya membutuhkan wudu,” ujarnya, menyoroti pentingnya menjaga kehormatan kitab suci dalam penggunaannya.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, mengungkapkan bahwa Gedung PLKI UPQ dibangun dengan anggaran Rp239 miliar, dimulai sejak tahun 2023 dan selesai dalam dua tahun. "Kini kapasitas cetak mushaf Al-Qur'an meningkat signifikan dari 250 ribu menjadi 1 juta mushaf per tahun," ujarnya.
Gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern untuk mendukung kegiatan literasi keagamaan, termasuk ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital. Teknologi percetakan yang digunakan berasal dari Jerman, memastikan kualitas percetakan setara dengan standar internasional seperti di Madinah dan Iran. Bahkan, mulai mencetak mushaf Al-Qur'an Braille untuk disabilitas netra serta mushaf Al-Qur'an isyarat untuk disabilitas rungu-wicara.
Lebih lanjut, Kamaruddin menjelaskan bahwa PLKI UPQ akan menjadi ikon wisata religi, dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum). “UPQ ini tidak hanya menjadi percetakan Al-Qur'an, tetapi juga pusat literasi keagamaan Islam, mencerminkan peradaban Islam Indonesia yang modern,” ungkapnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi agama Islam di Indonesia, tetapi juga mempromosikan Islam Indonesia secara global, sesuai dengan visi Kementerian Agama untuk memperkenalkan Islam moderat di tingkat internasional.
Dalam peresmian ini, hadir pula berbagai pejabat penting, termasuk Pimpinan Baznas, Dirjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, serta pejabat eselon 2 Kemenag. Kamaruddin Amin menambahkan, “Kami optimis bahwa UPQ ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi Kementerian Agama dan sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam promosi Islam moderat di dunia.”
Dengan hadirnya Gedung PLKI UPQ, Kementerian Agama menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas literasi keagamaan di Indonesia, tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk umat beragama lain dalam semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama.