- Oleh Putri
- Sabtu, 23 November 2024 | 12:50 WIB
: Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Nunung Nuryartono/Foto: Tangkapan Layar Youtobe FMB9
Oleh Putri, Kamis, 21 November 2024 | 15:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 101
Jakarta, InfoPublik - Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Nunung Nuryartono mengatakan pentingnya perhatian pada anak usia periode emas (0-5 tahun). Hal ini dianggap sebagai langkah krusial untuk membangun fondasi generasi penerus bangsa yang unggul.
Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) Bidang Kesehatan dan Gizi untuk mengevaluasi capaian program serta menyusun langkah strategis dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak usia dini.
“Untuk mewujudkan generasi emas yang berkualitas dan berdaya saing, perhatian kepada kelompok usia periode emas sangat penting melalui pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi,” kata Nunung melalui keterangan resminya Kamis (21/11/2024).
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap indikator yang belum mencapai target, dimana perlu dilakukan refleksi terhadap kendala dan hambatan yang ada, serta menyusun langkah strategis ke depan.
Menurut Nunung, evaluasi ini menjadi penting untuk memastikan program PAUD HI berjalan secara efektif dan efisien.
PAUD HI sebagaimana diketahui, masih menjadi salah satu prioritas dalam rancangan tematik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Integrasi antarprogram, seperti pencegahan stunting dan penyediaan makanan bergizi gratis, juga diusulkan untuk meningkatkan dampak program terhadap anak usia dini.
Asisten Deputi Bidang Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa menuturkan agar kementerian dan lembaga terkait untuk segera melaporkan capaian evaluasi target indikator bidang kesehatan dan gizi.
Selain itu, indikator baru yang disusun dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD HI periode 2025-2029 perlu diselaraskan dengan RPJMN, rencana strategis kementerian/lembaga, dan program yang sedang berjalan.
Jelsi mengatakan pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi yang lebih terintegrasi dan komprehensif untuk mendukung kesehatan dan gizi anak usia dini.
“Dengan komitmen bersama, program PAUD HI diyakini mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan,” kata Jelsi.