Mendikdasmen: Peningkatan Relevansi Pendidikan SMK dengan Dunia Industri Mendesak untuk Dilakukan

: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (18/11/2024). Menteri Abdul Mu’ti berinteraksi langsung dengan siswa SMK Negeri 1 Batam (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 18 November 2024 | 15:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 20


Jakarta, Infopublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (18/11/2024). Menteri Abdul Mu’ti pada kesempatan tersebut berinteraksi langsung dengan siswa SMK Negeri 1 Batam.

Ia mengunjungi kelas mekatronika dan teaching factory untuk melihat berbagai karya inovatif yang dihasilkan oleh siswa.

“Saya melihat SMK Negeri 1 Batam yang memiliki jaringan bagus dengan dunia usaha. Saya melihat bagaimana pentingnya kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai bagian dari usaha kita untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK,” ujar Mendikdasmen

Mendikdasmen juga berpesan agar anak-anak SMK setelah lulus nanti tidak hanya memiliki ijazah, namun juga sertifikasi beberapa keahlian yang memungkinkan mereka untuk masuk dunia kerja.

Guru Teknik Permesinan, Nisfidayeni, mengungkapkan harapannya agar kurikulum dapat sesuai dengan perkembangan zaman, agar terus berimbang dan tidak tertinggal dengan dunia industry.

“Saya harap adanya evaluasi dan penyempurnaan kurikulum. Terutama bagi saya sebagai guru teknik, sarana dan prasarana yang ada belum memadai dan sesuai dengan rasio. Contoh saat ini ada satu mesin yang digunakan untuk 8 anak,”paparnya.

Menurut Nisfidayeni, cukup menghambat pembelajaran, karena terkadang ada siswa yang tidak dapat melakukan praktik menggunakan mesin di jam sekolah. “Akhirnya dengan komitmen kami, kami tetap melayani anak-anak untuk praktik menggunakan mesin di hari Sabtu dan Minggu, karena mereka harus menyelesaikan target pekerjaan,” ucapnya.

Ketua Jurusan Teknik Permesinan, Armansyah, menyampaikan tentang kelas industri yang diterapkan di SMK Negeri 1 Batam. “Kita punya kelas industri di beberapa jurusan, yang kurikulumnya berbasis industri, sehingga materi dan teknis pembelajarannya menyesuaikan dengan kebutuhan di industri. Anak dari kelas industri ini pun ketika tamat, berpotensi untuk dikontrak oleh industri yang menjalin kerja sama,” katanya.

Sebagai informasi, SMK Negeri 1 Batam memiliki 2.843 peserta didik, 125 guru, dan 48 tenaga kependidikan. Sekolah ini termasuk dalam program SMK Pusat Keunggulan sejak tahun 2021, dengan enam konsentrasi keahlian yaitu 1) Teknik Elektronika Industri; 2) Teknik Mekatronika; 3) Teknik Otomasi Industri; 4) Teknik Permesinan; 5) Teknik Pengelasan; dan 6) Teknik Komputer dan Jaringan. Selain itu, SMK Negeri 1 Batam juga merupakan salah satu dari 4 sekolah di Kota Batam yang memiliki teaching factory.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 18 November 2024 | 15:25 WIB
Peringatan 100 Tahun A.A. Navis di Prancis untuk Menduniakan Sastra Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 18 November 2024 | 14:50 WIB
Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas Guru dan Transformasi Ilmu
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Minggu, 17 November 2024 | 20:55 WIB
Mendikdasmen Tekankan Pentingnya SDM Unggul untuk Kemajuan Bangsa di Kudus
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 16 November 2024 | 08:54 WIB
FTBI Banjar 2024: Ajang Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Generasi Muda Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 16 November 2024 | 08:45 WIB
Mendikdasmen - Kapolri Bahas Program Pendidikan yang Aman dan Ramah bagi Siswa
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 14 November 2024 | 18:43 WIB
Mendikdasmen Mu'ti Ajak Guru Jadikan Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan