- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2024 dengan tajuk
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 14 November 2024 | 18:43 WIB - Redaktur: Untung S - 188
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan pentingnya menghapus stigma bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi murid. Menurutnya, guru matematika harus bisa menjadi sosok yang dirindukan oleh para muridnya dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan.
“Matematika adalah mata pelajaran yang sangat penting dan merupakan interkoneksi antara ilmu pengetahuan lainnya. Melalui matematika, peserta didik dilatih untuk berpikir logis dan menghasilkan pola pikir yang baik. Oleh karena itu, kita harus mengenalkan matematika dengan cara yang menyenangkan, agar peserta didik menyadari pentingnya matematika untuk masa depan mereka,” ungkap Abdul Mu'ti dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2024 bertema "Transformasi Kompetensi Guru Matematika di Era Disrupsi Teknologi" yang diselenggarakan di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi D.I Yogyakarta, Kamis (14/11/2024).
Menteri Mu'ti juga menekankan pentingnya mengenalkan matematika sejak usia dini, bahkan di tingkat Taman Kanak-kanak (TK). “Mengajarkan matematika bukan hanya tentang menghitung, tetapi juga melatih motorik anak untuk mengembangkan logika yang baik,” jelasnya.
Selain itu, Menteri Mu'ti menyampaikan pesan semangat dan motivasi kepada para guru untuk membangkitkan semangat murid dalam belajar matematika. “Kita harus mengubah pemikiran dan persepsi murid tentang matematika. Semua ilmu itu penting dan saling berhubungan. Mari kita sampaikan ilmu tersebut dalam suasana yang menyenangkan, sehingga murid dapat menemukan makna dan manfaatnya untuk kehidupan mereka,” tambahnya.
Acara yang dihadiri oleh 600 guru matematika dari Provinsi D.I Yogyakarta ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, serta Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril.