- Oleh Putri
- Kamis, 14 November 2024 | 10:32 WIB
: Komite Bersama Adaptasi Tempatkan Dokter Spesialis Obsgin Lulusan Luar Negeri di NTT/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Sebagai bagian dari upaya pemerataan dan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di Indonesia, Komite Bersama Adaptasi menempatkan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) WNI lulusan luar negeri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan apresiasi kepada Kolegium Obsgin yang telah mempercepat proses adaptasi bagi para dokter spesialis diaspora Obsgin. Ia berharap inisiatif positif ini bisa menjadi contoh bagi kolegium-kolegium lain. “Proses adaptasi yang lebih cepat akan memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan berkualitas dengan lebih merata,” kata Budi dalam keterangan resminya, Selasa (12/11/2024).
Budi menambahkan bahwa langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak. Komite Bersama Adaptasi—terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kolegium, Konsil, dan para pakar—menginisiasi penempatan ini untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah yang kekurangan tenaga medis spesialis.
Para dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang menjalani program adaptasi (Adaptan) diberi kesempatan untuk memahami kondisi sosial budaya setempat serta tantangan unik di daerah dengan akses layanan kesehatan yang terbatas. Proses ini bertujuan mempercepat integrasi dokter ke dalam sistem kesehatan nasional, meningkatkan mutu pelayanan, dan memperkuat sistem kesehatan di wilayah yang membutuhkan.
Kolegium Obstetri dan Ginekologi menyoroti pentingnya memperbaiki akses masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan berkualitas, terutama di bidang kesehatan ibu dan anak. Kabupaten Lembata dan wilayah sekitarnya di NTT menghadapi tantangan kekurangan tenaga medis spesialis, yang berdampak pada terbatasnya akses persalinan aman dan perawatan kesehatan reproduksi.
Penempatan dokter spesialis ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan layanan kesehatan di NTT, memberikan akses lebih baik kepada ibu hamil dan perempuan, serta meningkatkan kualitas perawatan kesehatan di wilayah tersebut.
Penempatan ini mencerminkan sinergi dan koordinasi antara Kolegium Obsgin dan Kementerian Kesehatan, seiring dengan perubahan struktur di bawah Konsil Kedokteran Indonesia yang kini menjadi Konsil Kesehatan Indonesia. Kolegium Obsgin berkomitmen untuk mempercepat pemerataan dokter spesialis Obsgin di seluruh Indonesia, memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan.
Hingga November 2024, Kementerian Kesehatan telah menempatkan 30 dokter spesialis lulusan luar negeri di berbagai rumah sakit daerah di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara, Aceh, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, NTT, dan NTB. Para adaptan ini adalah lulusan dari berbagai negara seperti Filipina, Jerman, Tiongkok, Malaysia, Jepang, dan Inggris.