- Oleh Wahyu Sudoyo
- Selasa, 26 November 2024 | 19:39 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria dalam Workshop “AI Ecosystem Development” di Jakarta (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 24 September 2024 | 18:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 213
Jakarta, InfoPublik – Para pemangku kepentingan diminta mengelola ekosistem kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) secara berkelanjutan agar memberikan dampak baik untuk masa depan, terutama pertumbuhan ekonomi digital nasional.
“Kita punya tanggung jawab yang lebih bagaimana kita bisa mengolah ekosistem ini untuk bisa lebih sustain (berkelanjutan) dan bisa memberikan dampak yang cukup baik untuk masa depan Indonesia,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait pembukaan Workshop “AI Ecosystem Development” di Jakarta, pada Selasa (24/9/2024).
Nezar Patria mengatakan, perkembangan teknologi AI di Indonesia saat ini sangat pesat dan berpeluang mendorong kontribusi hingga US$366 miliar (sekitar Rp5,5 kuadraliun) terhadap ekonomi digital ASEAN pada 2030.
Peluang ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik agar bisa menggerakkan ekonomi digital dan mencetak beragam lapangan kerja baru.
“Perkembangan AI sangat cepat, dan kita harus memanfaatkannya. Apakah adopsi AI ini akan memboosting ekonomi digital dan kemudian memberikan lapangan pekerjaan yang banyak, Apakah ekosistem ini akan memberikan value creation yang lain sehingga dari situ bisa ada job creation yang muncul,” jelasnya.
Menurut Nezar Patria, dampak penggunaan AI di setiap negara berbeda-beda. Di Jepang misalnya, teknologi AI dapat membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Dampak ini akan berbeda dengan Indonesia, sehingga diperlukan kolaborasi lintas sektor dalam memastikan adopsi AI yang bertanggung jawab.
“Kita juga mencatat sejumlah hal negatif dari AI dan itu coba dipecahkan atau coba dihadapi. Kita coba tangani oleh sejumlah regulasi termasuk di Indonesia kita mengeluarkan Surat Edaran Menteri terkait Panduan Etik penggunaan AI atau panduan AI bagi developer,” kata Wamenkominfo.
Dia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun ekosistem AI yang inklusif dan berkelanjutan, guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Turut hadir dalam acara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno, President Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) Hammam Riza, Head of IT Project Management Officer Kementerian Kesehatan RI Erlangga Al Farozi, dan Director of Digital Business PERURI Farah Fitria Rahmayanti.
Selain itu juga hadir pula Senior Director Government Affairs South East Asia Qualcomm International Nies Purwati, Senior Director & Country Manager Qualcomm International Shannedy Ong, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.