- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 23 November 2024 | 14:45 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria (kanan) dalam Kuliah Umum Tantangan dan Peluang Komunikasi di Era Digital (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 20 September 2024 | 19:44 WIB - Redaktur: Untung S - 214
Jakarta, InfoPublik – Mahasiswa Indonesia didorong untuk mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada 2045 dengan menguasai kepemimpinan berbasis teknologi (technological leadership). Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam Kuliah Umum Tantangan dan Peluang Komunikasi di Era Digital di Studio 5 Indosiar, Jakarta, yag dilansir Humas Kominfo Jumat (20/9/2024).
"2045 itu kalian pemainnya. Jaga kesehatan dan persiapkan diri untuk bertarung di masa depan yang penuh tantangan," ujar Nezar.
Nezar Patria menjelaskan bahwa keberhasilan Indonesia di 2045 akan sangat dipengaruhi oleh langkah-langkah strategis yang harus dicapai lima tahun dari sekarang, tepatnya pada 2030. Pada periode ini, Indonesia diharapkan mampu keluar dari jebakan penghasilan kelas menengah (middle income trap).
"2030 adalah gerbang penting menuju Visi Indonesia Emas 2045. Kita harus keluar dari jebakan kelas menengah melalui adopsi teknologi dan inovasi industrialisasi," jelasnya.
Nezar menekankan bahwa technological leadership sangat penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Ia percaya bahwa dengan kepemimpinan teknologi yang tangguh, Indonesia bisa memanfaatkan kekuatan produktifnya untuk keluar dari middle income trap.
“Jika kita memiliki technological leadership yang tangguh dan efisien, kita bisa memanfaatkan potensi produktif kita dengan baik dan keluar dari jebakan ini," tegasnya.
Selain itu, Wamenkominfo menyoroti pentingnya hilirisasi sebagai jembatan menuju industrialisasi. Hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja produktif dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"2024 hingga 2029 adalah masa transisi menuju 2045, dengan 2030 menjadi tonggak penting bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diprediksi akan booming," tuturnya.
Kebutuhan Talenta Digital
Nezar juga menyoroti arti penting talenta digital dalam membangun ekonomi masa depan. Menurut prediksi, kontribusi ekonomi digital ASEAN akan mencapai US$1 triliun pada 2030, dan Indonesia diproyeksikan menyumbang sekitar 40 persen dari total tersebut.
Namun, untuk mewujudkannya, Indonesia memerlukan sekitar 9 juta talenta digital. Saat ini, Indonesia baru menghasilkan kurang dari 2 juta talenta, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk menambah 7 juta talenta digital dalam lima tahun ke depan.
"Untuk mencapai target tersebut, kita perlu booster agar bisa menghasilkan lebih banyak talenta digital guna mendukung daya ungkit ekonomi digital," jelas Nezar.
Wamenkominfo juga mengingatkan pentingnya tata kelola yang baik di berbagai bidang untuk memastikan keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi. “Keberhasilan kita sangat bergantung pada persiapan yang matang saat memasuki gerbang bonus demografi ini,” tandasnya.