Pj Bupati Buleleng Luncurkan Empat Inovasi untuk Percepatan Transformasi Digital Pelayanan Publik

: Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, dalam acara peluncuran empat inovasi digital canggih secara sekaligus, di Ruang Buleleng Command Center (BCC) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sabtu (23/11/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Sabtu, 23 November 2024 | 14:22 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 97


Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi berbasis teknologi. Sebagai bukti nyata dari komitmen tersebut, Pemkab Buleleng meluncurkan empat inovasi digital canggih sekaligus, yaitu Aplikasi Singa Pinter (Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi), Si Tri Datu (Sistem Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat), Srikandi Buleleng (Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif), dan Juntai Pangan (Merajut Rantai Pangan).
 
Keempat inovasi tersebut di-launching oleh Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, di Ruang Buleleng Command Center (BCC) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sabtu (23/11/2024).
 
Dalam kata sambutannya, Lihadnyana menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif para pejabat yang telah menggagas proyek perubahan berbasis teknologi ini. “Inovasi ini adalah wujud nyata dari proses problem solving yang diharapkan dari peserta PKN. Proyek perubahan seperti ini harus dijamin keberlanjutannya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Lihadnyana menekankan pentingnya memastikan edukasi kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan aplikasi-aplikasi ini secara optimal. “Aplikasi ini adalah alat, tetapi masyarakat yang dilayani juga harus memahami cara penggunaannya. Edukasi menjadi kunci keberhasilan penerapan inovasi teknologi,” ujarnya.
 
Pihaknya juga menyampaikan harapan agar keempat aplikasi ini tidak hanya meningkatkan tata kelola pemerintahan di Buleleng, tapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
 
Direktur RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha, yang memprakasai aplikasi Si Tri Datu menyampaikan bahwa aplikasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan gawat darurat medis dengan menyediakan solusi yang cepat, terkoordinasi, dan efektif. Melalui integrasi antara rumah sakit, ambulans, dan stakeholder terkait lainnya. Si Tri Datu memastikan respons medis yang lebih cepat dan akurat, memanfaatkan teknologi untuk akses informasi real-time bagi masyarakat dan tim medis.
 
“Pelayanan gawat darurat yang tepat dan cepat adalah kebutuhan utama masyarakat. Si Tri Datu hadir untuk memastikan bahwa kolaborasi semua pihak dapat mewujudkan layanan yang optimal,” paparnya.
 
Paparan dilanjutkan oleh Kadis Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, yang menjelaskan aplikasi Singa Pinter ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan integrasi aplikasi layanan publik di Buleleng.
 
Dengan hadirnya Singa Pinter, 44 aplikasi layanan publik yang terpisah kini digabung dalam satu platform, memudahkan masyarakat mengakses layanan tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan. Aplikasi ini juga membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan cepat.
 
“Dengan Singa Pinter, kami berkomitmen untuk menjadikan pelayanan publik lebih mudah, transparan, dan efisien, seiring dengan kemajuan era digital,” ungkapnya.
 
Kemudian lanjut ke Sri Kandi yang fokus pada pelestarian arsip sejarah dan budaya lokal yang sering terabaikan. Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini, menyampaikan aplikasi ini bertujuan untuk mendigitalisasi arsip penting dan melibatkan masyarakat serta berbagai pihak terkait dalam menjaga warisan budaya tersebut.
 
“Kekayaan budaya dan sejarah adalah identitas kita. Melalui Srikandi, kita melindungi warisan ini untuk generasi yang akan datang,” tegasnya.
 
Dan terakhir adalah Isu ketahanan pangan yang juga menjadi prioritas utama di Buleleng, dan aplikasi Juntai Pangan yang hadir untuk memperkuat pengelolaan distribusi pangan secara lebih efisien.
 
Kepala DKPP Buleleng, Gede Putra Aryana, menjelaskan bahwa aplikasi ini mengintegrasikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas Ketahanan Pangan untuk merespons dinamika harga kebutuhan pokok dengan cepat dan memastikan kelancaran distribusi bahan pangan.
 
“Ketahanan pangan adalah isu strategis yang harus dihadapi dengan serius. Juntai Pangan hadir untuk memperkuat koordinasi dan memastikan ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
 
Peluncuran keempat aplikasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mengoptimalkan teknologi dalam meningkatkan pelayanan publik. Aplikasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Buleleng untuk terus berinovasi dan memberikan solusi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital.(MC Kab.Buleleng/Suy/Mdy)
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Selasa, 19 November 2024 | 21:10 WIB
Pj Bupati Buleleng: Jangan Ciptakan Suasana Menakutkan Saat Pilkada
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 16 November 2024 | 08:35 WIB
Buleleng Gelar UMKM Expo 2024, Dorong UMKM Naik Kelas di Era Digital
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Kamis, 14 November 2024 | 05:41 WIB
Tegas! Pj Bupati Buleleng Minta ASN/Non ASN Netral dan Melarang Keras Judol
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Selasa, 5 November 2024 | 21:42 WIB
Buleleng Genjot Literasi Digital ASN, Siap Melangkah ke Era Digital
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 1 November 2024 | 17:59 WIB
17 Pelamar Pengadaan PPPK di Buleleng Dinyatakan TMS Seleksi Administrasi
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 1 November 2024 | 17:19 WIB
Pj Bupati Lihadnyana: Waspadai Cuaca Buruk Saat Hari Pencoblosan Pilkada