- Oleh Wandi
- Selasa, 26 November 2024 | 22:32 WIB
: Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan. /Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik - Program Kemandirian Pesantren yang menjadi salah satu fokus utama Kementerian Agama terus menunjukkan perkembangan signifikan. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, mengungkapkan bahwa pada 2024, sebanyak 1.600 pesantren sedang dalam proses penerimaan bantuan. Jika target ini tercapai, maka total 3.600 pesantren akan menerima bantuan selama empat tahun terakhir.
"Memasuki tahun keempat, sudah 2.000 pesantren yang mendapat afirmasi dari program ini. Sedangkan untuk 2024, kami sedang dalam proses penyaluran bantuan pada lebih kurang 1.600 lembaga. Jika target ini tercapai, dalam empat tahun ini kita telah menyasar 3.600 pesantren," jelas Basnang Said dalam siaran resminya yang diterima InfoPublik, Jumat (30/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Basnang Said dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Kamis (29/8/2024). RDP kali ini membahas Evaluasi Program dan Isu-Isu Aktual pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI tahun 2024. Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB. Ace Hasan Syadzily.
“Implementasi program kemandirian pesantren terus diakselerasi dan diperluas jangkauannya,” tambah Basnang.
Selain program kemandirian pesantren, RDP juga membahas isu-isu penting lainnya, seperti Dana Abadi Pesantren, kekerasan di pesantren, rekognisi pembelajaran lampau, dan belum adanya tunjangan bagi pendidik/guru/ustadz/dosen pada pendidikan pesantren.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB. Ace Hasan Syadzily, dalam pengantarnya mengajak Kementerian Agama untuk melakukan evaluasi program dan membahas isu-isu aktual di lingkungan pesantren. Langkah ini dimaksudkan agar solusi yang tepat dapat ditemukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, sehingga pesantren dapat berjalan dengan lebih baik.
Menanggapi paparan Basnang Said, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menyampaikan bahwa Komisi VIII memahami penjelasan yang telah diuraikan. Mereka akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait berbagai hal yang perlu dicarikan solusi.
“Program yang ada selalu diprioritaskan pada upaya mencetak lulusan pesantren yang unggul, yang menguasai dan memahami ilmu keagamaan,” tandasnya.