- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 4 Desember 2024 | 02:28 WIB
: Menteri Transmigrasi (Mentrans), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (kiri), dalam rapat bersama Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, di Kantor Bappenas, Jakarta
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 2 November 2024 | 06:36 WIB - Redaktur: Untung S - 401
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkomitmen mendorong pembentukan iklim ekonomi baru melalui pengembangan kawasan transmigrasi dan peningkatan produktivitas warga transmigran.
Langkah itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi transmigran sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, sehingga meminimalisir potensi dampak sosial yang mungkin timbul.
“Kami berharap para transmigran sejahtera dengan terciptanya iklim ekonomi baru ini, yang juga akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, potensi dampak sosial terhadap masyarakat sekitar dapat diminimalisir,” ujar Menteri Transmigrasi (Mentrans), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dalam keterangan pers setelah rapat bersama Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Menurut Iftitah, program transmigrasi yang diinisiasi Kementrans tidak hanya berfokus pada peningkatan aspek ekonomi, tetapi juga pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta pendekatan sosial dan budaya. Pembangunan karakter bangsa menjadi bagian penting agar para transmigran tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi, tetapi juga berkontribusi terhadap kekayaan budaya dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jika kita interpretasikan kembali, ‘trans’ dalam Kementerian Transmigrasi merujuk pada ‘transformasi’ untuk mengembangkan program dan kawasan, sedangkan ‘migrasi’ adalah pergerakan atau perpindahan penduduk itu sendiri,” jelas Iftitah, menekankan bahwa transmigrasi di masa depan diharapkan mampu memberikan perubahan yang positif.
Mentrans juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan dan tujuan pembangunan transmigrasi ke depan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan masa kejayaan transmigrasi dengan menciptakan kawasan yang mandiri dan produktif secara ekonomi.
Selain itu, Iftitah menekankan pentingnya seleksi yang ketat dan berkala agar tujuan utama transmigrasi, yakni peningkatan kesejahteraan transmigran, benar-benar terwujud dengan optimal. Pendekatan selektif ini dilakukan secara bertahap guna memastikan bahwa program transmigrasi mampu berjalan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan awal.
“Seperti yang diamanatkan oleh Bapak Presiden, kami tidak bisa bergerak sendiri. Oleh karena itu, Kementerian Transmigrasi perlu berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga agar tujuan ini dapat tercapai,” ujar Iftitah.
Melalui kolaborasi dengan berbagai instansi, Kementerian Transmigrasi berupaya untuk menjadikan transmigrasi sebagai motor penggerak ekonomi baru yang tidak hanya membantu mencapai swasembada pangan, tetapi juga mampu memperkuat kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga transmigran serta masyarakat di sekitarnya.