Semen Indonesia Latih UMK di Kabupaten Gresik Strategi Pemasaran Digital

: SIG bantu UMK Gresik dengan pelatihan pemasaran digital untuk meningkatkan daya saing dan perluas pasar. (Dok. SIG)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:40 WIB - Redaktur: Untung S - 122


Jakarta, InfoPublik - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memberikan pelatihan strategi pemasaran digital kepada 42 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dari bidang fesyen, kuliner, hingga kerajinan (craft) Gresik, Jawa Timur, untuk meningkatkan daya saingnya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

"Dengan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dapat mandiri dan memberikan manfaat yang berkelanjutan pula untuk bangsa, karena UMKM juga merupakan tulang punggung perekonomian negara. Oleh karena itu, SIG akan terus mendampingi UMKM agar mampu berkembang dan bersaing, baik di pasar nasional maupun global," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangannya di Jakarta, pada Kamis (24/10/2024).

Vita menjelaskan, peserta pelatihan berasal dari empat kecamatan di kabupaten Gresik, yaitu Kecamatan Kebomas, Gresik, Cerme dan Manyar.

“Pelatihan yang diberikan antara lain strategi digital marketing dengan optimalisasi e-commerce dan media sosial, pengelolaan informasi produk, praktik packaging produk yang efektif, pembukuan transaksi, hingga mindset dalam membangun relasi usaha untuk meningkatkan jaringan pemasaran produk,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang TJSL Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fahrudin Mustamin, memberikan apresiasi positif kepada SIG atas penyelenggaraan pelatihan strategi pemanfaatan digital kepada para pelaku UMK yang hadir.

SIG sebagai perusahaan BUMN dinilai telah menjalankan fungsi agen pembangunan dan membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.

“Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, salah satu tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif dalam memberikan bantuan untuk pengusaha ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Oleh karena itu, SIG sebagai value creator harus mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat agar lebih memiliki nilai tambah,” tutur dia.

Menurut Fahrudin, saat ini UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti peningkatan kapasitas, mutu dan skill (access to capabilities) serta peningkatan pasar (access to market) sehingga para pelaku UMKM terbatas dalam mengembangkan usahanya.

Olah karena itu, pelatihan seperti yang dilakukan SIG ini diharapkan mampu menjawab tantangan UMKM di Indonesia. 

“Kami harap pelatihan ini mampu menjadi sarana belajar dan berkembang bersama. Sesuai dengan tema pelatihan “We Learn to Grow, We Earn to Grow”, belajar dan menghasilkan untuk tumbuh dan bersinar bersama. Tidak hanya dalam hal kapasitas tapi juga pendapatan karena harus optimis mampu go digital bahkan go global,” kata Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN.

Pada kesempatan yang sama, SIG juga memberikan bantuan satu alat memasak kue berupa oven kepada peserta dari kelurahan Gending, kecamatan Kebomas.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:39 WIB
Telkom - Google Sinergi Cetak 2.307 Talenta Digital
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:29 WIB
Pemkot Padang Gelar Bazar, Kebijakan Belanja Daerah Kini Berpihak pada UMK-K
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:19 WIB
Pj Gubernur Gorontalo Sarankan Konsep White Label untuk UMKM
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:09 WIB
Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda 2024: 3.245 Mahasiswa Bersaing Membangun Startup
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:07 WIB
Pertamina SMEXPO 2024: Dorong UMKM Lokal Menjadi Vokal di Kancah Nasional dan Global