KH Ali Manshur Shiddiq dan Harry Roesli Terima Bintang Budaya Parama Dharma

: Kania Handiman Roesli yang merupakan istri dari mendiang alm. Harry Roesli (Foto: Dok Sekretariat Presiden)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 15 Agustus 2024 | 09:45 WIB - Redaktur: Untung S - 270


Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada almarhum KH. Ali Manshur Shiddiq dan almarhum Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli, lebih dikenal sebagai Harry Roesli, dalam sebuah upacara di Istana Negara. Bintang Budaya Parama Dharma adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang telah menyumbangkan nilai-nilai luhur dalam bidang kebudayaan sebagai bentuk darma baktinya.

Kedua penerima tanda kehormatan tersebut diusulkan kepada Presiden oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan dalam program Anugerah Kebudayaan Indonesia.

“Pemberian tanda kehormatan ini merupakan wujud apresiasi tertinggi pemerintah kepada para budayawan yang memiliki dampak besar bagi ekosistem kebudayaan Indonesia. Ini adalah bentuk nyata pengakuan negara terhadap dedikasi mereka dalam melestarikan dan memajukan warisan budaya bangsa,” ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (15/8/2024).

Hilmar menjelaskan bahwa setiap tahun, Kemendikbudristek melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia memberikan penghargaan kepada budayawan dan pelaku budaya yang berjasa dan berkontribusi dalam memajukan kebudayaan Indonesia.

KH. Ali Manshur Shiddiq adalah ulama kharismatik dari Jawa Timur yang dikenal karena jasanya menciptakan Sholawat Badar. Pada masanya, Sholawat Badar menjadi alat perjuangan untuk mencegah menguatnya paham komunisme di tengah maraknya lagu “Genjer-Genjer” yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sholawat Badar telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dari Provinsi Jawa Timur pada 2022. Selain sering dilantunkan dalam berbagai ritual keagamaan, khususnya di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Sholawat Badar juga memiliki fungsi kultural sebagai salah satu basis pandangan dunia dalam mempersepsi dan memaknai konsep ketuhanan serta laku kehidupan.

Harry Roesli, yang dikenal sebagai seniman nyentrik dari Bandung, telah melahirkan banyak karya fenomenal dalam dunia musik Indonesia. Selain kemampuannya menciptakan lirik yang sarat kritik sosial, ia juga dikenal atas kepeduliannya terhadap kaum marginal seperti anak-anak dan pengamen jalanan. Harry mendirikan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) pada tahun 1981 sebagai wadah komunitas kreatif yang menjadi ruang berekspresi, berdiskusi, dan berkarya di bidang seni musik. Harry juga menginisiasi pendirian jurusan pendidikan seni musik di IKIP Bandung (sekarang UPI Bandung) pada 1982 dan jurusan seni musik di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan pada 1999.

Ahmad Syakir Ali, ahli waris dari almarhum KH. Ali Manshur Shiddiq, mengungkapkan rasa bangga dan haru atas penghargaan yang diterima. “Tentu terharu, tidak pernah terpikirkan bahwa beliau (KH. Ali Manshur Shiddiq) akan mendapatkan tanda kehormatan dari Presiden. Beliau adalah sosok yang sangat sederhana. Suka menulis, ulet, dan gigih, yang memberikan banyak inspirasi bagi banyak orang,” ungkap Ahmad.

Kania Handiman Roesli, istri dari mendiang Harry Roesli, juga merasa bangga dan terharu. “Saya rasa ini adalah salah satu pencapaian terbesar dari segala perjuangan seorang Harry Roesli selama 35 tahun berkarya. Pengakuan negara atas karya-karyanya, tidak pernah saya duga akan kami terima. Semenjak 20 tahun lalu dia tiada, saya dan anak-anak berjuang agar karyanya tetap dihargai dan tidak hilang dimakan waktu,” ujarnya.

Para ahli waris bertekad untuk meneruskan 'warisan' dan amanat dari perjuangan almarhum hingga ke generasi berikutnya.

Sejak 2012, Kemendikbudristek konsisten memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh yang berjasa dan berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI).

Selain memproses pengusulan calon penerima Tanda Kehormatan dari Presiden, terdapat sejumlah kategori penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dalam program AKI 2024, termasuk kategori Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Anak, Media, serta Lembaga dan Perorangan Asing. Pemberian penghargaan kepada seluruh penerima AKI 2024 direncanakan akan dilaksanakan pada 17 September 2024 di Jakarta.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:05 WIB
Nadiem Makarim Resmi Serahkan Tugas Kemendikbudristek kepada Tiga Menteri Baru
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:07 WIB
Kebudayaan adalah Kekayaan Terbesar Indonesia, Siap Jadi Ibu Kota Budaya Dunia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:08 WIB
Kemendikbudristek Fokus Atasi Kekerasan di Sekolah melalui Pelatihan TPPK