Kemenag Pastikan Keterbacaan Soal AKMI untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

: Plt Dirjen Pendidikan Islam, Prof Abu Rokhmad /foto:istimewa/Humas Kemenag


Oleh Wandi, Senin, 5 Agustus 2024 | 20:17 WIB - Redaktur: Untung S - 213


Jakarta, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, menegaskan pentingnya uji keterbacaan dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).

Demikian disampaikan Dirjen Pendis Kemenag, Abu Rokhmad, saat menggelar uji keterbacaan instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Jakarta, Senin (5/8/2024).

"Kami ingin memastikan bahwa semua siswa madrasah dapat memahami dengan baik setiap butir soal yang ada dalam AKMI. Oleh karena itu, uji keterbacaan ini sangat krusial untuk menciptakan instrumen yang adil bagi semua peserta dengan latar belakang yang berbeda-beda," kata Abu Rokhmad.

Abu Rokhmad berharap bahwa uji keterbacaan ini akan membantu Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah, sehingga setiap siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Mochamad Sidik Sisdiyanto, menambahkan bahwa tujuan uji keterbacaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami soal-soal AKMI.

"Dengan uji keterbacaan, kami dapat memperoleh masukan langsung dari siswa mengenai kendala yang mereka alami. Hal ini akan membantu kami dalam menyempurnakan instrumen AKMI sehingga lebih mudah dipahami oleh semua siswa," jelas Sidik Sisdiyanto.

Sebelumnya, Tim AKMI juga telah melakukan uji validasi instrumen AKMI untuk memastikan bahwa setiap butir soal memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga hasil asesmen yang diperoleh dapat dipercaya dan mencerminkan kompetensi sebenarnya dari para siswa madrasah.

Dalam proses uji keterbacaan, siswa dan guru diberikan kesempatan untuk mengerjakan instrumen AKMI dan memberikan umpan balik mengenai kesulitan dalam memahami soal-soal tersebut. Umpan balik ini kemudian dianalisis oleh tim ahli untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen AKMI.

Hasil dari uji keterbacaan ini diharapkan dapat segera dianalisis dan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan instrumen AKMI yang lebih baik di masa depan. “Pelaksanaan AKMI yang efektif dan efisien merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah dan mencetak generasi muda yang kompeten dan berdaya saing,” pungkas Sidik.

AKMI merupakan bagian dari program REP MEQR (Realizing Education’s Promise: Madrasah Education Quality Reform), hasil kerja sama antara Kementerian Agama dan Bank Dunia.

Pelaksanaan uji keterbacaan berlangsung dari 5 hingga 9 Agustus 2024 di 16 provinsi terpilih (Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kep. Bangka Belitung, Maluku Utara, NTB, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan). Kegiatan ini melibatkan tim ahli dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, tenaga pendidik, dan perwakilan siswa dari madrasah jenjang MI, MTs, dan MA.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:27 WIB
Pemkab Indramayu-Bank Dunia Berkolaborasi Bangun TPST Pecuk