- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:45 WIB
: Kabupaten Indramayu terpilih sebagai salah satu daerah yang menerima program ‘Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP)’
Oleh MC KAB INDRAMAYU, Jumat, 13 September 2024 | 22:27 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 238
Indramayu, InfoPublik - Kabupaten Indramayu terpilih sebagai salah satu daerah yang menerima program ‘Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP)’ yang tengah dikembangkan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Melalui program ISWMP ini, Kabupaten Indramayu akan memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pecuk seluas 1,3 hektar yang akan menghasilkan refuse derived fuel (RDF) yaitu bahan bakar untuk industri yang bersumber dari sampah.
Sekretaris Daerah Aep Surahman menjelaskan, pembangunan TPST Pecuk posisinya bersebelahan dengan TPA Pecuk yang sudah ada saat ini. Pada pengelolaan TPST Pecuk nantinya akan mampu menampung sampah dengan kapasitas sebanyak 300 ton per hari, sedangkan produksi RDF sekitar 40-50 persen. Saat ini Pemkab Indramayu juga telah membuat kesepakatan bersama dengan PT Indocement sebagai penerima RDF.
“Dari Pengelolaan TPST ini 50 persennya akan menghasilkan RDF, sudah ada perusahaan yang siap menampungnya yakni PT Indocement. Dengan TPST ini pengelolaan sampah di Kabupaten Indramayu akan semakin baik,” kata Aep ketika menerima kunjungan supervisi Bank Dunia dan lembaga lainnya, Kamis (12/9/2024).
Aep menambahkan, pembangunan TPST Pecuk ini menggunakan anggaran sekitar Rp116 miliar yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan Bank Dunia serta anggaran pendamping dari APBD Indramayu. Menurutnya, Pemkab Indramayu dibawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina sangat antusias dalam pembangunan TPST Pecuk ini karena merupakan ikhtiar bersama dalam melakukan tata kelola persampahan di Kabupaten Indramayu.
“Hadirnya TPST Pecuk ini menjadi pemantik agar tata kelola sampah semakin baik. Dengan TPST ini kita bisa mengolah sampah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis dan menghasilkan pendapatan,” tegas Sekda Aep.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi mengatakan, jumlah timbulan sampah di wilayah Kabupaten Indramayu terus mengalami peningkatan. Timbulan sampah pada 2022 mencapai 406.481.07 ton sedangkan 2023 mencapai 410.606.17 ton terjadi peningkatan 4.125.10 ton atau meningkat 1.01 persen.
Namun demikian, Pemkab Indramayu melalui Dinas Lingkungan Hidup juga telah mampu melakukan pengelolaan sampah secara signifikan. Sampah yang mampu dikelola pada 2023 mencapai 256.732.44 ton meningkat dibandingkan 2022 yang mencapai 250.039.21 ton atau terjadi peningkatan pengelolaan sampah sebesar 6.693.23 ton atau 2.68 persen.
“Dengan pembangunan TPST Pecuk ini kita semakin optimis bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dari hulu hingga hilir,” kata Edi Umaedi.
Edi menambahkan, Bupati Indramayu Nina Agustina sangat mendukung program pembangunan TPST Pecuk tersebut dengan disediakannya lahan, kemudian melakukan pengurugan dengan anggaran Rp3,5 miliar. Kemudian juga telah dilakukan pembuatan Perbup yang dituangkan dalam Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) dan rencana pendirian BLUD untuk setingkat UPTD yang akan mengelola TPST Pecuk tersebut.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim Bank Dunia juga didampingi Bappenas, Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, dan tim pendamping kegiatan ISWMP. (Diskominfo Indramayu)