FELT 2024: Jadi Solusi Atasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

: Kemendikbudristek bekerja sama dengan Article 33 Indonesia menyelenggarakan Forum on Education and Learning Transformation (FELT) 2024. (Foto: Dok kemendikbudristek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 23 Juli 2024 | 05:52 WIB - Redaktur: Untung S - 468


Jakarta, InfoPublik — Untuk meningkatkan kualitas dan mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melanjutkan upaya transformasi pendidikan melalui program Merdeka Belajar. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kebijakan, strategi, dan program yang baik serta riset pendidikan yang berkualitas.

Melalui Pusat Standardisasi dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Kemendikbudristek bekerja sama dengan Article 33 Indonesia menyelenggarakan Forum on Education and Learning Transformation (FELT) 2024. Forum itu bertujuan mengidentifikasi dan mengumpulkan berbagai penelitian pendidikan dari berbagai kalangan, mendorong munculnya riset-riset baru sebagai referensi kebijakan, serta memberi ruang bagi peneliti, akademisi, dan pakar pendidikan untuk mendiskusikan hasil risetnya.

Dirjen PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril, menyatakan tantangan besar dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dan mengatasi kesenjangan. Program Merdeka Belajar telah membawa dampak positif selama lima tahun terakhir.

“Melalui FELT 2024, kami ingin mendorong seluruh peserta untuk aktif dalam percakapan mengenai konstruksi body of knowledge dari bidang masing-masing, sehingga mampu menghasilkan ide atau inovasi untuk masalah di Indonesia, khususnya pendidikan,” ujar Iwan, dalam keterangan tertulisnya Senin (22/7/2024).

Iwan menambahkan, tantangan ke depan dalam pembangunan pendidikan adalah memecahkan masalah tata kelola pendidikan di tengah sistem desentralisasi. Program Merdeka Belajar telah mendorong kreativitas guru dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

“Praktik baik yang saya temukan, salah satunya di Papua Barat Daya. Sekolah yang dulunya dikenal sebagai wadah siswa nakal kini mampu berinovasi menghasilkan air bersih bagi lingkungan sekitar dengan Kurikulum Merdeka. Siswa yang dicap nakal ini akhirnya mewakili provinsinya dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN),” tuturnya.

Iwan berharap, FELT 2024 mampu menghasilkan inovasi untuk mengatasi masalah kesenjangan di Indonesia. “Semoga paper yang dipresentasikan dapat menginspirasi banyak pihak dan menjadi bentuk inovasi dalam mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.

Kepala PSKP Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani, menyambut baik antusiasme para peneliti dan akademisi yang sudah mengirimkan abstrak paper dalam FELT 2024. Forum ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran tentang dinamika pendidikan, khususnya akibat kebijakan dan perubahan sosial.

“Nantinya, hasil-hasil riset ini sangat bermanfaat bagi Kemendikbudristek sebagai bahan refleksi atas perumusan maupun penguatan kebijakan,” ungkapnya.

Irsyad menyebut, pada 2023 PSKP menerima lebih dari 100 abstrak dan memilih 18 paper untuk dipresentasikan. Pada 2024 ini, FELT menerima 215 abstrak dan meloloskan 31 paper untuk dipresentasikan.

“FELT tahun ini mengangkat tema besar tentang kesenjangan pendidikan di Indonesia. Komitmen dan upaya besar Kemendikbudristek dalam mengatasi hal tersebut perlu terus dijaga keberlanjutannya. Kami mengajak para peneliti dan akademisi untuk menjadi bagian dari upaya besar ini,” pungkasnya.

Direktur Eksekutif Article 33 Indonesia, Santoso, mengatakan tujuan penyelenggaraan FELT 2024 adalah mengumpulkan para peneliti dari seluruh Indonesia, termasuk perguruan tinggi, sektor pemerintah, NGO, dan peneliti independen.

“Tahun ini, jumlah abstrak yang diterima meningkat 100 persen, dengan total 215 abstrak dari dalam dan luar negeri. Kualitas abstrak juga semakin baik, banyak membahas praktik baik inovasi dan metodologi pembelajaran,” imbuhnya.

Santoso menuturkan, sebelum pelaksanaan FELT 2024, PSKP dan Article 33 Indonesia menggelar Road to FELT 2024 yang mendiskusikan berbagai tema kesenjangan yang diangkat dalam FELT 2024.

“Diskusi Road to FELT 2024 menunjukkan kesenjangan pendidikan berkaitan erat dengan kesenjangan faktor lain di luar pendidikan. FELT 2024 menjadi momentum penting untuk memahami cara mengatasi masalah kesenjangan tersebut,” tutup Santoso.

FELT 2024 berlangsung dari 22 hingga 23 Juli 2024 dan dapat disaksikan secara daring di kanal YouTube PSKP Kemdikbud. Acara ini terbagi dalam dua bagian, yakni Dialog Kebijakan pada 22 Juli 2024 dan presentasi paper terpilih pada 23 Juli 2024.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:08 WIB
Kemendikbudristek Fokus Atasi Kekerasan di Sekolah melalui Pelatihan TPPK
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 19:58 WIB
Kemendikbudristek Raih Tiga Penghargaan dalam Kementerian dan Lembaga Awards 2024
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:52 WIB
Kemendikbudristek Dorong Optimalisasi Dana BOS Kinerja Sekolah Prestasi di Jakarta
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:54 WIB
Perpres Baru, Kebudayaan Jadi Penggerak Pembangunan 2025-2045