- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 30 Desember 2024 | 17:23 WIB
: Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, kembali menciptakan gebrakan baru pada Gala Performance di puncak acara Festival Internasional Cantanhede, Portugal. (Foto: Istimewa)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 15 Juli 2024 | 15:31 WIB - Redaktur: Untung S - 359
Jakarta, InfoPublik – Setelah memukau masyarakat Portugal selama delapan hari berturut-turut dengan lantunan musik angklung, Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, menciptakan gebrakan baru pada Gala Performance di puncak acara Festival Internasional Cantanhede, Portugal.
Dalam momen ini, Indonesia yang diwakili oleh Tim Muhibah Angklung menjadi satu-satunya tim yang diminta untuk membuka acara Gala Performance. Mereka membawakan lagu ikonik "We Are The World" untuk mengiringi upacara pembukaan, di mana 11 perwakilan negara lainnya bersama-sama masuk ke panggung. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah festival, sebuah kehormatan besar bagi Indonesia.
Penampilan angklung yang harmonis dan penuh emosi tersebut memukau ribuan penonton yang hadir. Lampu-lampu kecil dan lambaian tangan dari penonton berhasil menghangatkan serta menerangkan pusat kota Cantanhede pada saat itu. Banyak dari penonton yang sampai menitikkan air mata. Lagu "We Are The World" yang dibawakan dengan penuh semangat tersebut menjadi simbol persatuan, kebersamaan, kepedulian, persahabatan, dan perdamaian di tengah keragaman budaya yang hadir di festival.
Penghormatan Besar untuk Indonesia
“Ini adalah satu-satunya event di mana semua negara bisa tampil di satu panggung. Ada yang spesial tadi, tim Indonesia diminta untuk membawakan musik untuk pembukaan gala,” ujar Ketua Tim Muhibah Angklung, Maulana M. Syuhada, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (15/7/2024).
Maulana mengungkapkan bahwa biasanya musik untuk pembukaan gala berasal dari pihak festival, tetapi tahun ini ada permintaan khusus dari presiden festival. Mereka sangat mengagumi penampilan Indonesia yang spektakuler dan sering mendapatkan standing applause. “Tidak kalah penting, pembukaan gala ini dihadiri oleh Presiden CIOFF Portugal, Boaventura Rodrigues," tambah Maulana.
FOLK Cantanhede - Semana Internacional de Folclore adalah salah satu festival budaya terbesar di Portugal yang dihadiri oleh ribuan pengunjung setiap tahunnya. Kehadiran Tim Muhibah Angklung Indonesia di festival ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui musik dan seni.
“Portugal yang tadinya belum mengenal angklung sekarang sangat menyukai angklung, bahkan berdatangan begitu mendengar angklung. Mereka bilang musik angklung ini mencengangkan! Harapannya, ini adalah salah satu bentuk konkret kita untuk terus menjaga dan menduniakan angklung. Mudah-mudahan perjalanan kali ini bisa membuat nama Indonesia semakin mendunia,” lanjut Maulana.
Dukungan dari KBRI Lisabon
Puncak acara festival itu dihadiri oleh Kedutaan Besar RI (KBRI) Lisabon yang diwakili oleh Nilton Amaral, Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Lisabon. KBRI hadir untuk menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada Tim Muhibah Angklung.
“Ini adalah kesempatan berharga bagi KBRI Lisabon untuk menyambut Tim Muhibah Angklung yang mengikuti festival internasional di Cantanhede. Ketika Indonesia dipercaya untuk membuka acara gala, itu merupakan suatu hal yang luar biasa dan membanggakan!” ujar Nilton.
Nilton menjelaskan bahwa masyarakat di Portugal mengapresiasi keunikan Indonesia, bukan hanya dari budaya tetapi juga dari musik angklung yang dikombinasikan dengan lagu-lagu internasional. “Ini jelas mendapatkan apresiasi tinggi dari panitia, sampai mereka memercayai kita untuk menampilkan lagu 'We Are The World' sebagai pembuka,” tambahnya.
Menurut Paulo Marques, Direktur Folk Cantanhede, penampilan Tim Muhibah Angklung sangat mengesankan. “Saya tidak tahu tentang instrumen angklung sebelumnya, tetapi dari skor 1-10, saya merasa bahwa penampilan Tim Muhibah Angklung berada di angka 11. Mereka bermain dengan baik, dan angklung adalah instrumen yang sulit dimainkan. Tiga kata yang mendeskripsikan penampilan Tim Muhibah Angklung adalah beautiful, all perfect, dan emotional,” ungkap Paulo.
Tim Muhibah Angklung juga telah melakukan misi kebudayaan ke berbagai negara di beberapa benua, termasuk Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Pada kesempatan berikutnya, mereka akan mengikuti festival internasional di Murcia, Spanyol, serta konser di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Namun demikian, Tim Muhibah Angklung menghadapi kendala dana untuk perjalanan tersebut. Maulana berharap adanya dukungan dari masyarakat, pemerintah, perusahaan, maupun pihak lainnya untuk menjadi donatur, sponsor, atau bekerja sama.
Bagi yang ingin membantu dapat menghubungi melalui email Tim Muhibah Angklung di management@angklungmuhibah.id. Dukungan dalam bentuk apa pun akan sangat berharga bagi Tim Muhibah Angklung dalam memperjuangkan misi budaya mereka.