Festival Gunung Slamet ke-7: Dorong Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Purbalingga

: Tarian Carang Lembayung tampil saat pembukaan Festival Gunung Slamet yang masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara 2024 di D'Las Lembah Sari, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (12/7/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung S, Sabtu, 13 Juli 2024 | 22:33 WIB - Redaktur: Untung S - 252


Purbalingga, InfoPublik - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, resmi membuka Festival Gunung Slamet yang ke-7. Acara itu diharapkan dapat memberikan efek ganda yang signifikan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Purbalingga, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

Menparekraf Sandiaga Uno, dalam acara pembukaan yang berlangsung di D'Las Lembah Sari, Purbalingga, Jumat (12/7/2024), mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan festival yang kini terpilih menjadi salah satu event terbaik di Indonesia dalam 110 Kharisma Event Nusantara, menyisihkan lebih dari 300 event lainnya.

Tahun ini, Festival Gunung Slamet menghadirkan beberapa inovasi baru, termasuk Serang Carnival dengan tema "Seven Beauty". Tema ini menjadi poin penjualan unik bagi Purbalingga.

“Ada tujuh pesona Purbalingga yang ditampilkan dan ini telah menjadi unique selling point. Mari kita kembangkan pariwisata karena sektor ini membuka enam kali lipat lapangan kerja,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya Sabtu (13/7/2024).

Pesona Purbalingga yang ditampilkan melalui Serang Carnival mencakup Gunung Slamet, Owabong, Purbasari, Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'LAS), potensi stroberi, industri knalpot, dan industri bulu mata.

Selain Serang Carnival, acara ini juga menampilkan Gelar Kesenian Lingkar Gunung Slamet yang mengundang kabupaten-kabupaten di sekitar Gunung Slamet, seperti Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas, untuk mengirimkan duta seni mereka.

Festival Gunung Slamet dibuka dengan Tarian Carang Lembayung yang dibawakan oleh siswa SMPN 1 Purbalingga.

Festival ini juga dimeriahkan dengan Gelar Desa Wisata se-Purbalingga oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, beragam kearifan lokal seperti tradisi pengambilan mata air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah, pentas seni tradisional, pentas seni musik Kabut Lembut Gunung Slamet, pesta gunungan hasil bumi, perang tomat, pameran UMKM dan kuliner khas lokal, serta kegiatan unik lainnya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyatakan kebanggaannya karena Festival Gunung Slamet ke-7 masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN). Dyah berharap festival ini dapat terus menjadi bagian dari KEN sehingga dapat menghasilkan perputaran ekonomi yang bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Purbalingga.

"Mudah-mudahan masuknya ke dalam KEN menjadikan Kabupaten Purbalingga lebih dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia. Semakin banyak wisatawan mancanegara dan nusantara yang akan berkunjung ke Purbalingga," kata Dyah.

Turut hadir mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan, Ario Prawiseso; Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Fransiskus Handoko; dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 6 Agustus 2024 | 06:08 WIB
Menparekraf dan JKT48 Meriahkan Melodi Kemerdekaan untuk HUT ke-79 RI
  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 2 Agustus 2024 | 06:58 WIB
FEKDI x KKI 2024: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 31 Juli 2024 | 08:57 WIB
Indonesia Shopping Festival 2024 Perkuat Ekonomi dan Dukungan bagi UMKM