- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 25 November 2024 | 14:10 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 12 Juli 2024 | 21:47 WIB - Redaktur: Untung S - 323
Jakarta, InfoPublik – Dalam pemanfaatan komputasi awan (cloud) dan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) secara etis dan bertanggung jawab, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mendorong penerapan tata kelola dengan pendekatan kebijakan (Policy), Platform dan Masyarakat (People) atau 3P.
"Policy menekankan pentingnya memasukkan elemen keamanan, keadilan, dan inklusivitas. Platform menyoroti kebutuhan untuk menciptakan ekosistem AI yang inklusif melalui kolaborasi antar platform. Sementara People berfokus pada pemberdayaan pengembangan kapasitas masyarakat," kata Wamenkominfo dalam keterangannya terkait acara Indonesia AI Conference 2024 di Jakarta, yang dihadiri secara daring, seperti dilansir pada Jumat (12/7/2024).
Menurut Nezar, promosi, perlindungan hak asasi manusia dan kelestarian lingkungan menjadi perhatian global dengan kehadiran instrumen mengenai etika pemanfaatan teknologi terbaru itu.
Meskipun Indonesia belum memiliki regulasi mengenai AI, namun penerapan regulasi umum dan lintas sektoral dinilai bisa menjadi payung hukum terkait penerapan teknologi digital tersebut.
"Seperti UU (Undang-Undang) Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan ketentuan amandemennya, UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, dan Surat Edaran tentang Etika AI. Adapula peraturan yang hanya berlaku untuk sektor industri tertentu," tuturnya.
Dari sisi platform, keberadaan komputasi awan dinilai menjadi salah satu sektor penerapan teknologi AI untuk penerapan strategi digital.
"AI sangat penting dalam komputasi awan. Teknologi cloud dengan AI, IoT (Internet of Thing), dan analitik, sangat penting dan menjadi fondasi untuk strategi digital," imbuh dia.
Pemanfaatan AI generatif dalam komputasi awan juga diyakini dapat mempercepat penelitian, menumbuhkan kreativitas, dan meningkatkan layanan pelanggan.
Bahkan, teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi analisis data memprediksi hasil di masa depan.
"Dalam bidang kesehatan, teknologi cloud yang terintegrasi dengan AI telah merevolusi diagnosis, memastikan keamanan data, mempercepat penelitian, dan memperluas kemampuan telemedicine. Di bidang keuangan, AI meningkatkan deteksi penipuan, manajemen risiko yang lebih baik, dan layanan yang dipersonalisasi, yang mengarah pada akurasi dan kepuasan pelanggan yang lebih besar," jelas Wamenkominfo.
Dia juga meminta agar percepatan agenda transformasi digital nasional bisa dicapai dengan prinsip-prinsip transfer infrastruktur dan transfer pengetahuan.
"Indonesia percaya bahwa tata kelola AI harus didasarkan pada hal ini sehingga memungkinkan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam rantai pasokan AI global, tidak hanya sebagai pengguna," pungkas Nezar Patria.
Turut hadir dalam acara itu Wakil Presiden Alibaba Cloud International Sean Yuan dan Wakil Presiden Produk dan Solusi Alibaba Cloud International Dongliang Guo.