- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 23 November 2024 | 06:57 WIB
: Dirjen PDLB3 KLHK Rosa Vivien dalam talkshow bertajuk “Updating Isu PSLB3 untuk Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha” di Jakarta (Biro Humas KLHK)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 4 Juli 2024 | 07:17 WIB - Redaktur: Untung S - 304
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) menggelar talkshow bertajuk “Updating Isu PSLB3 untuk Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha”. Talkshow itu bertujuan untuk mengajak pemerintah daerah dan dunia usaha memantau isu terkini dalam pengelolaan sampah, limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Direktur Jenderal PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (3/7/2024), menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja yang baik dalam PSLB3 yang diraih berkat dukungan dari berbagai pihak.
“Kita berhasil mencapai target kinerja yang baik dalam PSLB3 berkat dukungan dari pemerintah daerah, UPT KLHK di daerah, para mitra dan dunia usaha. Bapak dan Ibu sekalian adalah komponen penting,” ujar Vivien.
Menurut Vivien, kesamaan pemahaman dan pola pikir (mindset) seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan pondasi penting dalam pengelolaan sampah, limbah, dan B3.
“Bila mempertimbangkan perkembangan teknologi saat ini yang semakin modern, sampah yang ada seharusnya dapat diolah dengan lebih baik sesuai dengan jenis dan peruntukannya dengan prinsip menjadikan sampah sebagai sumber daya,” jelasnya.
Target Pengelolaan Sampah Nasional
Vivien menjelaskan, berdasarkan data dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah nasional 2023 sebesar 69,9 juta ton per tahun.
Namun, capaian kinerja pengelolaan sampah Indonesia baru mencapai 66,94 persen, sehingga masih terdapat 33,06 persen sampah yang belum terkelola dengan baik dan dapat mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Arahan Kebijakan PSLB3
Vivien menyampaikan beberapa arahan kebijakan dalam pengelolaan sampah, limbah, dan B3 yang sedang berjalan saat ini, antara lain:
Pesan untuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Dunia Usaha
Vivien berpesan kepada para kepala dinas lingkungan hidup bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) harus menjadi tempat untuk residu dengan menggalakkan program pemilahan sampah di rumah masing-masing warga.
“Oleh karena itu, galakkan pilah sampah dari rumah, galakkan bank sampah sebagai pusat pengumpulan sampah terpilah, dan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) sebagai fasilitas pengolahannya supaya bisa ditindaklanjuti dengan pengelolaan sampah selanjutnya dan tidak dibuang begitu saja ke TPA,” kata Dirjen PSLB3 KLHK.
Vivien juga mendorong dunia usaha untuk berinvestasi di Indonesia dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya, serta teknologinya harus tersedia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Terakhir, saya ingin mengatakan bahwa kita semua harus terus belajar. Tidak berhenti, tidak stuck, dan kita tidak bisa katakan tidak bisa. Untuk satu investasi masuk ke indonesia, kita harus katakan bahwa investasi tersebut harus tetap memperhatikan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya, serta teknologinya harus tersedia untuk menyelesaikan masalah tersebut,” pungkas Rosa Vivien.
Talkshow “Updating Isu PSLB3 untuk Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha” menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Asosiasi Industri Pengelolaan Air Limbah Indonesia.
Talkshow itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif dari pemerintah daerah dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah, limbah, dan B3 yang lebih berkelanjutan.