- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 20 November 2024 | 12:50 WIB
: Kunjungan Sekretaris Negara Pembangunan Lokal Timor Leste, Mateus Wilfredus dos Santos Tallo ke kantor Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di Jakarta (Mugi/Humas Kemendes PDTT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 24 Januari 2024 | 16:28 WIB - Redaktur: Untung S - 174
Jakarta, InfoPublik – Model pemberdayaan desa melalui tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang dilaksanakan Pemerintah Indonesia, menarik minat Pemerintah Timor Leste.
Hasil gagasan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar ini dinilai berhasil mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan desa di Indonesia.
“Kami menyaksikan presentasi Bapak (Gus Halim) di Singapura, luar biasa melakukan pemberdayaan masyarakat desa dan dengan adanya Dana Desa. Kami sangat tertarik dengan cara pemerintah Indonesia mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan banyak desa dan paparan Pak Menteri sangat menginspirasi kami,” kata Sekretaris Negara Pembangunan Lokal Timor Leste, Mateus Wilfredus dos Santos Tallo, dalam keterangannya terkait audiensi dengan Menteri Abdul Halim di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, seperti dikutip pada Rabu (24/1/2024).
Menurut Mateus, Pemerintah Timor Leste ingin melihat dan belajar secara langsung SDGs Desa setelah mendengar paparan detail Mendes PDTT yang disampaikan di pertemuan 13th ASEAN Ministers Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (AMRDPE) di Singapura pada November 2023 lalu.
Dalam hal ini, pemerintah Timor Leste ingin mempelajari bagaimana Kemendes PDTT melakukan pemerataan pembangunan dan menjadikan desa sebagai pusat ekonomi, sebagai subjek dalam pembangunan.
Terlebih, saat ini Timor Leste sedang memulai program yang mirip dengan Dana Desa di Indonesia, yakni pemberian bantuan dari pemerintah pusat ke desa.
“Indonesia dengan 75.265 desa adalah contoh tepat bagi Timor Leste untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa dan memajukan 452 desa yang ada disini,” tuturnya.
Menteri Abdul Halim menyambut baik keinginan pemerintah Timor Leste yang yakin bahwa kedua negara akan mendapatkan pembelajaran baru untuk pengembangan desa di masing-masing negara.
Dia yakin Timor Leste juga memiliki kelebihan dalam pemberdayaan desa yang mungkin belum dilaksanakan oleh Indonesia.
“Tentu harapan saya, harapan kami sama dengan bapak dan rombongan. Pertemuan ini harus betul-betul menjadi pertemuan penting dan berintegritas. Membangun desa yang paling penting adalah kita mulai dari level mikro, kita potret langsung ke desa, bukan dari perkotaan dengan data yang sangat detail,” kata Abdul Halim Iskandar.
Lebih lanjut Mendes PDTT mengatakan, model pemberdayaan desa di Indonesia harus memberikan ruang cukup untuk masyarakat berimprovisasi dan berpartisipasi untuk membangun desa.
“Kita juga akan banyak belajar ke Timor Leste karena saya yakin kita sama-sama punya kelebihan yang tidak dimiliki satu sama lain. Kalau di level desa kita sudah pasti akan menemukan hal-hal baru jadi pertemuan ini harus ditindaklanjuti dengan kerja sama yang jelas,” pungkas Menteri Abdul Halim.