Ciptakan UKM Inovatif lewat Peran Inkubator Bisnis dan Teknologi

: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan kewirausahaan adalah salah satu program prioritas KemenkopUKM untuk mendorong pengembangan pengusaha muda untuk mengurangi pengangguran/Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkop UKM


Oleh Putri, Selasa, 23 Januari 2024 | 21:14 WIB - Redaktur: Untung S - 85


Jakarta, InfoPublik – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki saat melakukan kunjungannya ke Fulfillment Center yang dilaksanakan di Zutphen, Den Haag, Belanda mengatakan mayoritas UKM di Indonesia adalah milik pelaku usaha mikro dan kecil.

Fokus pemerintah dalam mempromosikan UKM Indonesia adalah memperluas akses ke keuangan (bank dan non-bank, termasuk koperasi), meningkatkan produk standardisasi dan sertifikasi untuk akses pasar, meningkatkan teknologi dan inovasi untuk produktivitas dan daya saing UKM.

Menteri Teten mengatakan kewirausahaan adalah salah satu program prioritas Kemenkop UKM untuk mendorong pengembangan pengusaha muda untuk mengurangi pengangguran.

“Mempromosikan UKM inovatif melalui peran Inkubator Bisnis dan Teknologi juga penting untuk menciptakan UKM yang kompetitif,” kata Menteri Teten melalui keterangan resminya pada Selasa (23/1/2024).

Namun diakuinya, kapasitas Bisnis dan Teknologi Inkubator Indonesia masih relatif kurang di belakang negara-negara lain di ASEAN. 

Lebih dari itu kata Menteri Teten, untuk menjadi pusat pertanian dan budidaya perairan global, ASEAN menghadapi tantangan dalam menyediakan ekosistem bisnis yang memfasilitasi usaha mikro dan kecil untuk tumbuh dan berkembang melalui koperasi dan kemitraan rantai pasok. 

“Saya tahu Belanda sangat kuat dirantai nilai global. Selama kunjungan ini, kami juga ingin mengunjungi beberapa UKM di Belanda yang terkait dengan rantai pasokan global, terutama di industri pertanian, akuakultur, dan manufaktur,” kata Menteri Teten.

Pada beberapa kesempatan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan melakukan hilirisasi industri secara menyeluruh di semua sektor, termasuk UKM. Menurutnya dengan hilirisasi Indonesia dapat memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan per kapita per tahun. 

Berdasarkan data Bappenas, jika hilirisasi industri berjalan lancar maka pendapatan per kapita Indonesia dalam 15 tahun mendatang akan mencapai 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) dan akan melonjak lagi sebesar 25.000 per dolar AS per tahun pada 2045.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 26 Juli 2024 | 19:51 WIB
Hilirisasi Produk Kakao Jadi Sumber Ekonomi Baru