RS PON Topping Off Gedung Institut Neurosains Nasional, Jadi Pusat Penelitian Kesehatan Otak

: Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama pihak terkait memulai proses penutupan atap untuk proyek pembangunan Gedung INN/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:08 WIB - Redaktur: Untung S - 101


Jakarta, InfoPublik - Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON) memulai tahap akhir pembangunan Gedung Institut Neurosains Nasional (INN) dengan acara topping off pada Selasa (15/10/2024). Gedung ini akan menjadi pusat layanan kesehatan otak dan penelitian yang canggih di Indonesia, mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan saraf di tanah air.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan resminya Rabu (16/10/2024), menegaskan pentingnya pembangunan gedung baru ini diiringi dengan perubahan budaya kerja di rumah sakit. Menurutnya, budaya kerja baru yang diperlukan adalah budaya yang mengedepankan profesionalisme dan berfokus pada pelayanan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau pendidikan.

"Budaya kerja harus berubah, melayani semua orang tanpa diskriminasi, serta menjunjung tinggi kerja sama yang inklusif dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan. Jangan hanya bekerja sama dengan satu perguruan tinggi," ungkap Budi.

Selain perubahan budaya kerja, Budi juga menekankan bahwa kualitas layanan kesehatan di Indonesia harus ditingkatkan, terutama dari segi pelayanan dan empati. "Permasalahan kita bukan pada fasilitas, tetapi pada budaya layanan, perilaku, keterampilan, dan empati. Ini yang harus diperbaiki agar masyarakat luar negeri juga tertarik berobat ke Indonesia," tambahnya.

Gedung INN yang sedang dibangun terdiri dari dua gedung utama, yakni Gedung Pelayanan dan Gedung Pendidikan dan Penelitian. Direktur Utama RS PON, dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, MARS, menjelaskan bahwa Gedung Pelayanan dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi dengan sistem klaster.

Layanan unggulan di gedung ini meliputi Autism Centre, Epilepsy Centre, Rehabilitation Centre, Stroke Centre, serta layanan lain yang berfokus pada penyakit otak dan sistem saraf dengan standar internasional. Selain itu, fasilitas seperti ruang operasi, Cath Lab, ICU, HCU, dan SCU juga akan ditingkatkan untuk memperkuat kapasitas pelayanan RS PON.

Gedung Pendidikan dan Penelitian akan mendukung Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit, khusus untuk spesialis neurologi. Program ini direncanakan dimulai pada awal 2025, guna memenuhi kebutuhan dokter spesialis neurologi di Indonesia.

"Gedung Penelitian akan fokus pada penelitian translasional dan pengembangan pengobatan presisi, menjadikannya pusat unggulan untuk penelitian medis. Dengan fasilitas Unit Uji Klinis yang dilengkapi dengan 18 tempat tidur, kami berharap bisa menarik kemitraan nasional dan internasional," jelas dr. Adin.

Gedung INN ini juga diharapkan menjadi pusat penelitian yang akan meningkatkan kualitas pengobatan pasien melalui inovasi terbaru. Proyek pembangunan gedung ini menandai gedung ke-14 yang dibangun oleh pemerintah dalam dua tahun terakhir, sebagai bagian dari peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama di bidang otak dan sistem saraf.

Dengan fasilitas yang canggih dan dukungan dari berbagai pihak, RS PON berharap pembangunan Gedung INN akan berkontribusi besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan di Indonesia, serta mendorong tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

"Kami berharap, dengan adanya gedung baru ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama di bidang otak dan saraf, akan semakin maju dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," pungkas dr. Adin.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:07 WIB
Pelajar Didorong Memiliki Jiwa Kompetitif Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:02 WIB
Agen Perubahan Pemberantasan Korupsi, KPK Dorong Peran Aktif Perempuan di Keluarga
  • Oleh Putri
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:05 WIB
RIPK: Strategi Terpadu Menuju Kebudayaan Nasional 2045