Tiga Pijakan Ini Jadi Dasar Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 27 Juni 2022 | 10:20 WIB - Redaktur: Untung S - 329


Jakarta, InfoPublik – Sustainable Forest Management (pengelolaan hutan berkelanjutan), Environmental Governance (tata kelola lingkungan), dan Carbon Governance (tata kelola karbon) menjadi dengan tiga pijakan dasar utama modalitas kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik terkait pengukuhannya sebagai Profesor Kehormatan dan Guru Besar di Universitas Brawijaya, Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (25/6/2022).

Acara pengukuhan Profesor Kehormatan ini turut dihadiri Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Menteri Perdagangan periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita, Feisal Tamin, Ginandjar Kartasasmita, Wakil Ketua MPR RI Fadhel Muhammad, Abdullah Puteh, Country Director World Bank, USAID dan EU, Wakil Menteri LHK dan seluruh jajaran Eselon I KLHK, Penasihat Senior Menteri, Staf Khusus Menteri, Tenaga Ahli Menteri, dan jajaran pejabat Kementerian/Lembaga.

Menteri Siti menjelaskan, FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan, dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi pada 2030 mendatang.

Program nasional itu diharapkan bisa menjadi momentum dalam meningkatkan tata kelola dibidang lingkungan hidup di Tanah Air.

"Melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, diharapkan tidak hanya dapat mencapai target dalam penurunan emisi GRK, namun juga sekaligus dapat dijadikan momentum untuk mempercepat proses penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia," katanya.

Meski begitu, lanjutnya, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 menurutnya menghadapi tantangan berupa spektrum para pihak yang lebar dan luasnya cakupan wilayah geografis.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan koordinasi intensif, yang didukung teknologi penginderaan jarak jauh (remote sensing) dan citra satelit resolusi tinggi.

"Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan sebuah program yang akan dan sudah mulai dijalankan. Di sini, Indonesia dapat memberikan contoh kejujuran bahwa komitmen bukan hanya sekedar janji pledge, akan tetapi betul-betul dilaksanakan, bekerja dalam delivered commitment," katanya.

Foto: Biro Humas KLHK