Pemprov DKI, LAPAN dan BPS Perkuat Perencanaan Pembangunan

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 31 Mei 2017 | 12:36 WIB - Redaktur: Juli - 520


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta untuk memperkuat perencanaan pembangunan.

Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dalam perencanaan pembangunan ada dua aspek yang tidak boleh terpisahkan satu sama lain, di antaranya data yang terkait dengan kependudukan yang dikerjakan BPS, seperti survei tentang kondisi masyarakat, ekspor dan impor, angka kesehatan dan sebagainya.

“BPS lebih menuju untuk melihat bagaimana potensi orangnya atau sumber daya di Jakarta. Data ini bukan saja diperlukan oleh Bappeda DKI, tapi juga SKPD terkait,” kata Djarot pada acara penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi DKI dengan LAPAN, dan BPS DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/5).

Kemudian data itu akan dilengkapi dengan LAPAN, mereka akan memantau potensi sumberdaya alam dari udara, sehingga bisa diketahui berapa jumlah ruang terbuka hijau. Selain itu melihat dimana potensi ikan-ikan berumpul, sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap ikan, termasuk potensi pencemaran dengan teknologi penginderaan.

"Jadi kerja sama ini lengkap untuk bersinergi memperkuat Bappeda DKI dan SKPD terkait dalam membuat perencanaan pembangunan," paparnya.

Disebutkan, dengan kerja sama dengan BPS, DKI akan mempunyai data tentang dinamika sosial ekonomi, termasuk politik, dan kependudukan yang dikerjakan oleh BPS.

Data tersebut kemudian ditunjang dari LAPAN, yang akan memberikan gambaran potensi yang dimiliki oleh DKI Jakarta, termasuk memberikan informasi tentang arah pembangunan kota ke depan.

Misalnya dengan LAPAN, bisa diketahui berapa potensi jumlah ruang terbuka di Jakarta, kemudian memotret sidementasi yang ada di teluk Jakarta, memotret arus lalu lintas di Jakarta, termasuk sampai detail di mana ikan-ikan itu berkumpul, sehingga memudahan nelayan menangkap ikan.

"Jadi dua basis utama ini sangat diperlukan untuk pembangunan di Jakarta ke depan," pungkasnya.