- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 26 November 2024 | 22:26 WIB
: Penanaman 30 ribu bibit mangrove di Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kalimantan Tengah oleh SPMT Group. Foto : SPMT Group
Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 24 September 2024 | 05:59 WIB - Redaktur: Untung S - 248
Jakarta, InfoPublik - SPMT Grup yang terdiri dari PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) atau PTP Nonpetikemas, serta PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) melakukan penanaman 30 ribu bibit mangrove lanjutan di area seluas 10 Ha yang berada di Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Penanaman bibit mangrove dilakukan sebagai aksi kepedulian terhadap lingkungan, serta menjaga garis ekosistem pesisir. Aksi itu digelar bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Das dan Hutan Lindung Kahayan dan Kelompok Masyarakat Tani Lestari Patimah Raya.
Penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari kerja sama Pelindo dengan Kemenkomarves, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan bersamaan dengan momentum Hari Maritim Nasional di Indonesia yang jatuh pada 23 September, sekaligus rangkaian dari tiga tahun merger Pelindo.
Kegiatan tersebut juga menjadi salah satu program prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai aksi kepedulian perusahaan dalam menjaga garis ekosistem pesisir, dan merupakan salah satu dari tiga fokus utama kepedulian perusahaan, yaitu lingkungan, pendidikan, dan pengembangan UMKM.
"Kegiatan penanaman mangrove di Sungai Undang telah berlangsung sejak tahun lalu, dan ini merupakan tahun kedua Pelindo Grup hadir untuk melanjutkan inisiatif ini," ungkap Direktur SDM Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Selasa (24/9/2024).
Menurutnya, hasil evaluasi dari penanaman sebelumnya menunjukkan keberhasilan dalam upaya rehabilitasi ekosistem pesisir. "Kami dari SPMT Grup, yang melibatkan PTP Nonpetikemas dan PT IKT, berhasil menanam setidaknya 30 ribu bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar. Penanaman ini berperan penting dalam mencegah abrasi pantai yang terus meningkat," ujarnya.
Lebih lanjut, Edi menekankan pentingnya menjaga lingkungan bersama-sama, terutama dalam menghadapi kondisi perubahan iklim global yang semakin tidak menentu.
"Kondisi global warming dan peningkatan suhu lingkungan adalah tanda bahwa keadaan bumi tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, kami, Pelindo Grup, hadir untuk menjaga lingkungan ini bersama-sama," tambahnya.
Edi berharap, agar program tersebut memberikan dampak yang lebih luas, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga secara ekonomi. "Kami berharap penanaman mangrove ini memberikan multiplier effect, meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus membantu ekonomi masyarakat, khususnya dalam peningkatan hasil tangkapan udang, kepiting, dan hasil laut lainnya," ucapnya.
Dirinya juga mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen dalam menjaga alam dan lingkungan pesisir sebagai bentuk amal kebaikan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. "Semoga setiap upaya kecil yang kita lakukan ini menjadi catatan amal kebaikan untuk kita semua," tutup Edi.
Ketua Kelompok Tani, Rahmad, mengharapkan agar SPMT Grup dapat terus mendukung masyarakat Sungai Undang.
"Sejak Pelindo hadir ke masyarakat Sungai Undang dalam membantu penanaman bakau, masyarakat semakin mudah dalam pembibitan habitat bakau seperti udang, kepiting, yang hasilnya dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya kelompok tani dan kami mengucapkan terima kasih kepada Pelindo dan SPMT Grup karena melalui penanaman bibit mangrove diharapkan mampu mengembalikan ekosistem dan perekonomian masyarakat lebih baik," pungkasnya.
Sebagai informasi, SPMT group menjalankan lini bisnis yang bergerak pada sektor kepelabuhanan di bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum serta terminal kendaraan ini.