BPPT: Energi Listrik Pohon Kedondong Butuh Pengembangan Lebih Lanjut

:


Oleh G. Suranto, Senin, 29 Mei 2017 | 20:27 WIB - Redaktur: Juli - 644


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan, penelitian energi listrik dari pohon kedondong masih perlu pengembangan lebih lanjut, karena belum memadai untuk kebutuhan listrik yang wajar di masyarakat.

Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE-BPPT) Andhika Prastawa menjelaskan, seperti penelitian lainnya tentang listrik dari tumbuh-tumbuhan. Penelitian listrik dari pohon kedongdong menunjukkan hasil produksi listrik yang masih belum memadai untuk kebutuhan yang wajar bagi masyarakat.

“Dari hasil pengukuran perekayasa  pada pohon-pohon Kedondong Pagar yang ditanam di area Pembinaan Masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau memang menunjukkan dapat menghasilkan listrik. Tapi hasil produksi listriknya masih belum memadai untuk kebutuhan yang wajar,” kata Andhika pada acara jumpa pers di BPPT Jakarta, Senin (29/5).

Disebutkan, hasil pengukuran sesaat besaran listrik pada enam pohon Kedondong Pagar yang di area PT Pertamina di Rantau tersebut menunjukkan keluaran sistem listrik pohon tersebut masih dalam kisaran mili watt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala ratusan mili hingga satuan Volt, serta arus dalam mili ampere.

Dari pohon-pohon kedondong yang dipasang enam pasang elektroda Zn-Cu menghasilkan tegangan 2,774 Vdc, dan saat dihubungkan dengan konventer arus searah untuk mencatu baterei bertegangan 3,5 Vdc. Dengan inverter dihubungkan ke beban lampu LED 5 watt 220 Vac.  Saat lampu dinyalakan, setelah 10 menit terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,870 Vdc

“Dengan laju penurunan tegangan seperti itu diperkirakan enam pohon kedondong tersebut hanya sanggup mencatu lampu tidak lebih dari 20 menit, dengan perkiraan energi 1,7 Wh atau 1,7 watt selama 1 jam,” paparnya.

Sementara itu, Manager Public Relation PT Pertamina EP Muhammad Baron, menambahkan, pihaknya akan terus membantu masyarakat di area pembinaan masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau dengan memberi semangat dan pelatihan untuk bisa memasang dan merawat sistem listrik pohon kedondong tersebut.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Eniya L. Dewi menambahkan, inisiatif siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri I Langsa, Naufal Raziq (15 th) tersebut untuk melakukan percobaan ini sangat baik, mengingat yang bersangkutan masih duduk di tingkat SMP.

“Semangat dan bakat peneliti tersebut harus dibina dan terus dikembangkan, karena yang dilakukan Naufal itu pembuktian teori baterei Volta atau Daniel cell,” kata Eniya.