- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 15 April 2025 | 17:04 WIB
: Sejumlah aktivis kemanusiaan melakukan unjuk rasa di depan Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (7/4/2025). Aksi yang dilakukan tenaga medis, mahasiswa, relawan, serta masyarakat sipil itu sebagai bentuk solidaritas bagi penyerangan terhadap tenaga medis, ambulans, dan rumah sakit oleh Israel di Gaza, Palestina. ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU
Oleh Eko Budiono, Jumat, 11 April 2025 | 12:49 WIB - Redaktur: Untung S - 282
Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan, rencana Indonesia mengevakuasi warga Palestina dari Jalur Gaza dilakukan setelah mencapai kesepakatan dari para pemimpin dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Sugiono mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan konsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah dalam lawatan ke lima negara, yakni Persatuan Emirat Arab (PEA), Turki, Mesir, Qatar hingga Jordania, untuk mencapai persetujuan semua pihak terhadap upaya evakuasi sementara warga Palestina.
"Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa. Dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan, berdasarkan kesepakatan semua pihak. Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat berarti 'no deal'," kata Sugiono melalui keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).
Sugiono mengatakan, bahwa Presiden Prabowo dalam lawatan kenegaraannya, menyampaikan kesiapan Indonesia dalam melakukan upaya perdamaian dan bantuan kemanusiaan yang harus segera dilaksanakan, termasuk mengevakuasi warga Palestina di Jalur Gaza yang mengalami luka-luka, anak yatim-piatu, anak-anak yang mengalami trauma, hingga pelajar Indonesia yang berada di negara tersebut.
Di sisi lain, rencana evakuasi itu harus dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan dan mendapat persetujuan seluruh pihak, termasuk Pemerintah Palestina.
"Semua ini dilakukan harus sukarela dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina. Jadi kita menyampaikan (bahwa) kita siap jika diinginkan, jika dibutuhkan untuk memberikan bantuan. Kita siap jika dibutuhkan untuk menjadi penampung korban-korban luka, anak yatim, kemudian pelajar-pelajar untuk dirawat di Indonesia," katanya.
Sugiono menegaskan, bahwa solidaritas Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan seutuhnya untuk Palestina tidak pernah berubah dan tetap konsisten.
Namun, Presiden Prabowo ingin melakukan sejumlah upaya dan pemberian bantuan yang lebih aktif guna menyelesaikan konflik di Palestina, serta mencari jalan perdamaian.
“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” kata Presiden saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (9/4) dini hari.