- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 20:56 WIB
: Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Irvansyah, bertemu dan membahas isu penting terkait pengamanan laut Indonesia dan sinergi antar lembaga dibahas secara intensif di kanto Kementerian pertahanan, Jakarta, Kamis (5/12/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 5 Desember 2024 | 20:30 WIB - Redaktur: Untung S - 234
Jakarta, InfoPublik – Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Irvansyah, mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis (5/12/2024), untuk membahas isu strategis mengenai pengamanan laut Indonesia.
Pertemuan itu menekankan pentingnya stabilitas maritim sebagai pilar utama dalam menjaga pertahanan negara, mengingat posisi geografis Indonesia yang strategis di jalur pelayaran internasional.
Dalam pertemuan yang berlangsung intensif, Menhan Sjafrie menegaskan bahwa stabilitas maritim Indonesia memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Keamanan perairan Indonesia sangat krusial mengingat wilayah perairan yang luas dan berada di jalur pelayaran internasional yang ramai. Dengan meningkatnya ancaman berupa kejahatan lintas negara, penyelundupan, hingga ancaman geopolitik, penguatan pengamanan laut Indonesia menjadi sangat mendesak.
Menhan Sjafrie mengungkapkan, "Kementerian Pertahanan akan terus mendukung Bakamla dalam memperkuat kapasitasnya, mengingat ancaman yang semakin kompleks dan dinamis di perairan Nusantara."
Bakamla memiliki peranan vital dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Oleh karena itu, sinergi antara Bakamla, TNI, Polri, dan lembaga terkait lainnya sangat penting untuk menciptakan sistem pengamanan laut yang efektif dan terintegrasi. Keberhasilan pengamanan laut tidak hanya bergantung pada satu institusi, melainkan pada kolaborasi seluruh elemen negara dalam memperkuat pengawasan, penegakan hukum, dan mitigasi ancaman.
Kepala Bakamla RI, Irvansyah, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Bakamla sebagai garda depan dalam pengamanan laut Indonesia. "Bakamla akan memperkuat kapasitas operasionalnya, meningkatkan pelatihan personel, serta memperluas kerjasama internasional untuk menghadapi ancaman yang ada di laut," ujar Irvansyah.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan wilayah perairan yang sangat luas. Ancaman terhadap kedaulatan perairan Indonesia, baik dari faktor internal maupun eksternal, dapat berdampak besar terhadap stabilitas nasional. Untuk itu, pengamanan laut Indonesia tidak hanya melibatkan sektor pertahanan, tetapi juga penegakan hukum, kebijakan luar negeri, serta kerja sama internasional.
Menhan Sjafrie berharap pertemuan itu dapat memperkuat koordinasi antara Kementerian Pertahanan dan Bakamla dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Keamanan perairan yang lebih baik tidak hanya akan menjaga sumber daya alam dan kekayaan laut Indonesia, tetapi juga melindungi kepentingan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.