- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 7 November 2024 | 09:41 WIB
: Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Singapura, Lawrence Wong, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 7 November 2024 | 07:53 WIB - Redaktur: Untung S - 177
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong. Kerja sama strategis antara kedua negara diperkuat dalam sektor pertahanan, perdagangan, dan ketahanan pangan.
Menhan Sjafrie menjelaskan bahwa Perdana Menteri Lawrence Wong diterima langsung oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024). Dalam pertemuan tersebut, Presiden menegaskan bahwa Singapura merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia, baik dalam konteks bilateral maupun dalam kerangka ASEAN.
Presiden Prabowo menerangkan bahwa Singapura adalah tetangga terdekat dan mitra yang sangat penting bagi Indonesia. "Indonesia memiliki kerja sama yang baik, baik secara bilateral maupun di tingkat regional, terutama dalam kerangka ASEAN," ujarnya.
"Kami memiliki pandangan yang sejalan dalam banyak isu, khususnya untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan," jelas Presiden Prabowo.
Presiden RI juga berharap kunjungan PM Singapura ini akan menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama lebih dalam di berbagai sektor strategis, di antaranya sektor pertahanan, perdagangan, investasi, ketahanan pangan, energi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Dalam hal kerja sama pertahanan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Singapura berkomitmen penuh untuk melaksanakan perjanjian yang telah disepakati, yaitu Defense Cooperation Agreement (Perjanjian Kerja Sama Pertahanan). Perjanjian ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengaturan wilayah latihan militer antara kedua negara.
“Kami berharap agar kerja sama ini terus ditingkatkan, termasuk dalam hal latihan militer bersama, serta berbagai kolaborasi lainnya yang dapat memperkuat pertahanan dan keamanan regional,” tambah Presiden.
Melalui kerja sama yang lebih erat, kedua negara diharapkan dapat memperkuat stabilitas kawasan Asia Tenggara serta menghadirkan solusi inovatif untuk menghadapi isu-isu penting seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan energi.