- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Menteri Luar Negeri RI Sugiono, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Rousseff di sela-sela KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada Rabu (23/5/2024). Foto: Kemlu RI.
Oleh Eko Budiono, Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:56 WIB - Redaktur: Untung S - 237
Jakarta, InfoPublik – Indonesia secara resmi mengumumkan keinginannya untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS sebagai bagian dari komitmen politik luar negeri yang bebas aktif. Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengutarakan pernyataan ini dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024) waktu setempat.
“Partisipasi Indonesia dalam BRICS tidak berarti memilih sisi tertentu, namun mencerminkan keterlibatan aktif di semua forum internasional,” ujar Sugiono melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Menurut Sugiono, keputusan ini menunjukkan bahwa Indonesia melihat BRICS sebagai wadah tepat untuk memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara Global South atau Selatan Global. Dalam kesempatan tersebut, Sugiono mengajukan tiga langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara berkembang.
Sugiono menjelaskan langkah pertama adalah menegakkan hak pembangunan berkelanjutan, mendorong negara-negara maju untuk memenuhi komitmen dukungan mereka terhadap negara berkembang. Langkah kedua yang diajukan adalah mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif dan sesuai dengan dinamika global saat ini, yang mencakup penguatan institusi internasional dengan sumber daya memadai.
Langkah ketiga, Indonesia berharap BRICS dapat menjadi perekat yang memperkuat solidaritas di antara negara-negara berkembang. Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan nasional dalam berbagai forum internasional lainnya, di samping BRICS, demi membangun jembatan antara negara-negara maju dan berkembang.
Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS juga mendukung visi Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo, Sugiono menyampaikan bahwa bulan depan, Presiden Prabowo akan menghadiri KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Sugiono juga diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G7 di Fiuggi, Italia, sebagai bagian dari upaya memperkuat diplomasi Indonesia di tingkat global.
Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS, bersama 12 negara lainnya, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. BRICS sendiri merupakan blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, yang berkolaborasi untuk memperkuat posisi negara berkembang di kancah ekonomi dunia.