- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 14:52 WIB
: Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya kepada awak media usai peresmian pembukaan 10th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu, 18 September 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico
Oleh Untung Sutomo, Rabu, 18 September 2024 | 22:03 WIB - Redaktur: Untung S - 314
Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya kesiapan yang menyeluruh sebelum pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Ibu Kota Nusantara benar-benar terlaksana. Hal itu disampaikan Presiden dalam tanggapannya mengenai Keputusan Presiden (Kepres) terkait pemindahan IKN yang tengah menjadi sorotan publik.
Dalam keterangan yang diberikan seusai peresmian 10th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (18/9/2024), Presiden Jokowi menekankan bahwa pemindahan IKN bukan hanya sekadar formalitas tanda tangan, tetapi membutuhkan kesiapan secara menyeluruh.
“Kita melihat itu kesiapan betul-betul. Di sana harus betul-betul siap, kalau hanya tanda tangan gampang,” ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan bahwa proses penandatanganan Peraturan Presiden (Perpres) terkait pemindahan IKN bisa dilakukan dengan mudah, baik oleh dirinya maupun oleh presiden terpilih berikutnya, Prabowo Subianto. Namun, yang lebih penting adalah memastikan kesiapan seluruh elemen yang terlibat dalam pemindahan IKN, mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia.
“Kalau yang namanya sudah ditandatangani, pindah itu semuanya harus siap,” ungkap Presiden.
Pemindahan ibu kota, menurut Jokowi, merupakan proyek yang jauh lebih kompleks dibandingkan pindahan rumah. Ia mengingatkan bahwa setiap detail harus diperhitungkan dengan matang agar proses ini dapat berjalan lancar.
“Pindahan rumah saja ruwetnya seperti itu, ini pindahan ibu kota, semuanya harus dihitung,” tambah Jokowi.
Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya kesiapan infrastruktur dan ekosistem pendukung di IKN. Aspek seperti logistik, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan harus dipersiapkan secara menyeluruh sebelum pemindahan terjadi.
“Logistik seperti apa? Sekolah untuk anak-anak yang nanti di sana siap atau tidak? Rumah sakitnya siap atau tidak? Tidak hanya urusan kita pindah, kalau hanya orangnya bawa baju,” tutur Jokowi.
Dengan menekankan perlunya perencanaan yang matang, Presiden berharap pemindahan ibu kota ini tidak hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga mencakup penyediaan fasilitas yang memadai dan berkelanjutan bagi masyarakat yang akan tinggal di IKN.