Ketua MPR RI: Indonesia Harus Perkuat Ketahanan Keamanan Siber dan Pembentukan Matra Angkatan Cyber

: Sidang tahunan MPR RI 2024./Foto Hasil Tangkapan Layar Youtube


Oleh Wandi, Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:21 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 210


Jakarta, InfoPublik - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo, menegaskan perlunya peningkatan ketahanan keamanan siber di Indonesia, mengingat masih maraknya kasus peretasan data nasional.

Hal tersebut ditegaskan Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI yang digelar di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Bamsoet menyoroti pentingnya penguatan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber serta regulasi yang lebih tegas terkait isu ini.

Menurut National Cyber Security Index, katanya, posisi Indonesia dalam hal keamanan siber masih tertinggal, berada di urutan kelima di Asia Tenggara. Dunia kini telah memasuki era Internet of Things (IoT), di mana teknologi memungkinkan kendali militer jarak jauh.

Oleh karena itu, tegasnya, Indonesia harus segera mempersiapkan pembentukan Angkatan Cyber sebagai matra baru dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), melengkapi matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara yang sudah ada.

"Indonesia berada di posisi geopolitik yang sangat strategis, di antara negara-negara besar dan peradaban dunia, sehingga penguatan keamanan siber dan militer sangat penting untuk menjaga stabilitas nasional. Ini penting mengingat posisi geopolitik Indonesia yang sangat strategis, di mana kita berada di persimpangan peradaban antara negara-negara besar seperti Malaysia, Singapura, dan Australia yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangements (FPDA), serta berada dalam arena kompetisi geopolitik antara Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat," jelas Bamsoet.

Bamsoet juga menegaskan terkait transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan. Meskipun transisi ini membutuhkan investasi besar dan waktu yang panjang, baginya Indonesia telah menunjukkan hasil positif melalui peningkatan investasi dalam industri pengolahan mineral dan pertumbuhan sektor energi terbarukan.

Transisi energi, katanya, merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan investasi besar dan tidak akan tuntas dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun. Namun, Bamsoet optimis bahwa upaya tersebut sudah mulai memberikan hasil positif, terlihat dari nilai investasi dalam industri pengolahan mineral yang meningkat pesat serta pertumbuhan signifikan dalam sektor energi terbarukan.

Pada kesempatan tersebut Bamsoet berharap bahwa keamanan siber dan transisi energi, akan menjadi fokus utama pemerintahan di masa depan untuk memastikan Indonesia menjadi lebih kuat dan mandiri.

"Kami terus mendorong transisi energi yang berkelanjutan untuk mencapai Indonesia yang lebih kuat dan mandiri di masa depan," katanya.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Fatkhurrohim
  • Jumat, 16 Agustus 2024 | 15:59 WIB
Ketahanan Siber Indonesia Harus Diperkuat dengan Matra Keempat TNI
  • Oleh Wandi
  • Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:31 WIB
Puan Maharani: Pemilu 2024 sebagai Refleksi Demokrasi Indonesia