Pemerintah Indonesia Maksimalkan Kolaborasi Internasional untuk Eksplorasi Laut Dalam

: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi hingga saat ini terus berupaya mengoptimalkan kolaborasi dengan mitra internasional sebagai katalis untuk membuka potensi laut dalam yang begitu melimpah, Jakarta, Rabu, (24/7/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 25 Juli 2024 | 10:47 WIB - Redaktur: Untung S - 282


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), terus mengoptimalkan kolaborasi dengan mitra internasional sebagai katalis untuk membuka potensi laut dalam yang melimpah. Meskipun 70 persen wilayah Indonesia adalah lautan, hanya 19 persen dari laut Indonesia yang telah dipetakan, dan eksplorasi terutama di laut dalam masih sangat terbatas.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Firman Hidayat, menjelaskan dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (24/7/2024) bahwa Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia sangat berkorelasi positif dengan Global Innovation Index. Namun, Indonesia masih tertinggal dalam beberapa pilar, seperti human capital dan research, aspek pengetahuan, output, dan teknologi.

“Indonesia perlu mendorong kolaborasi untuk penguatan sumber daya manusia dan transfer teknologi sebagai langkah yang harus diambil daripada menunggu. Kolaborasi dalam riset dan pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kita secara lebih cepat,” ungkap Firman.

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenko Marves berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga teknis seperti BRIN, Kemendikbud, dan Kementerian Pertahanan dalam Indonesia Joint Expedition 2024. Kolaborasi ini melibatkan Institute of Deep-sea Science and Engineering China (IDSSE) dan Organisasi Nirlaba Internasional OceanX.

Ekspedisi itu bertujuan untuk mengungkap keanekaragaman hayati laut baru, memahami perubahan iklim, membuka aplikasi dalam kedokteran dan bioteknologi, serta mengidentifikasi risiko gempa bumi. Tim peneliti Indonesia berhasil mencapai titik terdalam di laut Indonesia dengan kedalaman 7.180 meter.

“Salah satu tujuan utama kami adalah mengungkap keanekaragaman hayati laut Indonesia yang baru atau mungkin telah hilang. Contohnya, pada Leg 5 dengan OceanX, kita akan melihat lebih jauh tentang ikan coelacanth yang sebelumnya dianggap punah ratusan tahun lalu namun ditemukan kembali di Bitung oleh nelayan kita,” jelas Firman Hidayat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Fatkhurrohim
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:13 WIB
Indonesia-Kenya Perkuat Kerja Sama di Sektor Pertambangan dan Ekonomi Biru
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 14:04 WIB
Strategi Peningkatan Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Qatar Dibahas di Doha
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 30 September 2024 | 08:52 WIB
Wamendag Optimistis Negosiasi Perundingan Indonesia-EU CEPA Segera Selesai