Waspada Rabies, Ini Cara Menghindarinya

:


Oleh Administrator, Rabu, 29 Mei 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 277


Jakarta, InfoPublik - Rabies, penyakit yang disebabkan oleh virus mematikan, menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, dan kera. Gejala rabies dapat muncul dalam beberapa hari hingga beberapa bulan setelah gigitan, dan jika tidak ditangani dengan cepat, dapat berakibat fatal.

Penularan rabies terjadi ketika air liur hewan yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan atau cakaran. Virus ini kemudian menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan otak yang parah. Gejala awal rabies meliputi demam, sakit kepala, kelemahan, dan rasa tidak nyaman di area gigitan. Seiring perkembangan penyakit, gejala dapat berkembang menjadi kebingungan, halusinasi, kejang, dan akhirnya kematian.

Pertolongan pertama yang tepat setelah terkena gigitan hewan yang dicurigai rabies sangat penting untuk mencegah infeksi. Segera cuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Kemudian, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Vaksinasi antirabies dan serum antirabies (SAR) merupakan tindakan medis yang efektif untuk mencegah perkembangan penyakit.

Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah dengan vaksinasi hewan peliharaan secara rutin dan menghindari kontak dengan hewan liar. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, pastikan mereka mendapatkan vaksinasi antirabies sesuai jadwal yang dianjurkan oleh dokter hewan. Selain itu, hindari menyentuh atau memberi makan hewan liar, terutama jika mereka terlihat sakit atau berperilaku tidak biasa.

Rabies adalah penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal, tetapi dengan tindakan pencegahan dan pertolongan pertama yang tepat, risiko infeksi dapat dikurangi secara signifikan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal digigit oleh hewan yang dicurigai rabies, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:35 WIB
Indonesia Kembangkan Teknologi Lokal Hadapi Ancaman Tsunami di Masa Depan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:34 WIB
BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca di IKN hingga 12 September 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
Garuda Dukung Rangkaian Penerbangan Kenegaraan Paus Fransiskus
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
ICAO Nyatakan Keamanan Penerbangan Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:45 WIB
Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Membangun Transportasi Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:43 WIB
Kemenhub Ingatkan Pentingnya Penggunaan AIS di Perairan Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:40 WIB
Pemeriksa Kecelakaan Kapal Harus Memahami Peraturan dan Bebas dari Intervensi