- Oleh MC KOTA DUMAI
- Jumat, 15 November 2024 | 02:43 WIB
: Suasana Bandara Labuan Bajo tampak sepi akibat penutupan kembali layanan penerbangan menyusul erupsi Gunung Berapi Lewotobi Laki Laki di NTT. Foto : Kemenhub
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 13 November 2024 | 14:07 WIB - Redaktur: Untung S - 54
Jakarta, InfoPublik — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat untuk sementara memanfaatkan kapal perbantuan menuju Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali sebagai alternatif transportasi, sebelum melanjutkan perjalanan dengan penerbangan dari kedua lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, menyusul penutupan sejumlah bandara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 hingga 12 November pukul 08.00 WITA, sebanyak 73 kapal perbantuan telah dikerahkan, dan 1.668 orang telah menggunakan layanan ini untuk keluar dari Labuan Bajo," kata Budi Rahardjo pada Rabu (13/11/2024).
Kapal perbantuan tersebut melayani lima pelabuhan tujuan, empat di antaranya berada di NTB: Pelabuhan Sape, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima. Satu pelabuhan tujuan lainnya adalah Pelabuhan Benoa di Bali.
Budi Rahardjo juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengutamakan keselamatan saat menggunakan jalur transportasi dari dan ke Labuan Bajo, baik melalui udara, darat, maupun laut. "Akses laut dan darat bisa dimanfaatkan sementara waktu menunggu jalur udara kembali dibuka," tambahnya.
Saat ini, Bandara Labuan Bajo masih ditutup per pagi ini, Rabu (13/11). Empat bandara lainnya yang terdampak abu vulkanik juga belum dibuka karena belum memenuhi aspek keselamatan penerbangan, yaitu Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.
Sebagai tambahan, sejumlah penerbangan rute Jakarta - Bali, Jakarta - Lombok, dan Bali - Australia mengalami pembatalan karena penyebaran abu vulkanik yang memengaruhi jalur tersebut. "Demi keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan di rute-rute ini. Kami terus memantau perkembangan situasi," tutup Budi Rahardjo.