- Oleh Jhon Rico
- Kamis, 21 November 2024 | 11:00 WIB
: Sejumlah relawan dan petugas tengah membongkar bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) berupa bahan-bahan pokok yang dibutuhkan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki termasuk makanan, di Pos Pengungsian Desa Eputobi, Flores Timur, Rabu (20/11/2024)/ Foto: Untung Sutomo/InfoPublik
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim) memastikan stok logistik bagi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di seluruh Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian, masih sangat memadai dan cukup untuk dua pekan ke depan.
“Bantuan juga kami sangat bersyukur selalu datang dari mana-mana, setiap hari selalu ada. Seperti hari ini baru masuk juga salah satunya dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Jadi kami optimistis tidak ada kendala berarti terkait stok logistik,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Benediktus B. Herin, dalam keterangan persnya di Larantuka, Flotim, Rabu (20/11/2024).
Monitoring ketat pun dikatakannya terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) bersama seluruh jajaran relawan, untuk mengantisipasi potensi jika terjadi kekurangan logistik.
Selain stok makanan pakaian hingga kebutuhan lainnya seperti peralatan mandi, pampers anak-anak, mainan anak, hingga alat tulis pendidikan masih dalam jumlah yang memadai.
Kebutuhan akan air bersih, kata Benediktus juga sangat memadai baik air minum maupun untuk mandi cuci kakus (MCK).
“Sampai 19 November 2024, kami mencatat total pengungsi mencapai 12.673 jiwa yang tersebar di enam pos pengungsian terpadu serta sejumlah lokasi pengungsian mandiri. Jumah itu turun dari sebelumnya 12.761 jiwa, karena banyak pengungsi yang mulai berpindah ke rumah kerabat terdekat,” katanya.
Erupsi Lewotobi kali ini, lanjut Benediktus menyebabkan sembilan korban jiwa meninggal dunia, puluhan luka ringan dan satu orang luka berat.
“Selain menerima bantuan dana tunggu hunian senilai Rp500 ribu untuk enam bulan, para ahli waris dari sembilan korban meninggal dunia akan mendapatkan dana senilai Rp15 juta, 60 lebih korban luka-luka mendapat dana bantuan senilai Rp5 juta, dan korban lainnya diberikan bantuan sosial,” lanjutnya.
Selain itu, tuturnya, bagi beberapa desa yang direkomendasikan untuk dilakukan relokasi, saat ini Kemensos bersama BNPB masih melalukan pendataan serta sosialisasi kepada pera korban terdampak seraya memastikan lokasi relokasi lebih aman.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flotim, Heronimus Lamawuran, dalam kesempatan yang sama menuturkan penanganan para pengungsi semakin membaik setiap hari.
“Hal itu tidak lepas dari peran jaringan telekomunikasi di bawah koordinasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang sukses pulih makin membaik di seluruh pos pengungsian,” tuturnya.
Lancarnya komunikasi lewat jaringan telepon dan internet, kata pria yang akrab dipanggil Herry itu diyakini makin mempercepat pemulihan penanganan pascabencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sebab, lewat informasi yang akurat maka bantuan bisa cepat datang.
“Komunikasi dan informasi lancar, maka semua orang di manapun bisa tahu apa yang terjadi, apa yang dibutuhkan di lokasi bencana erupsi Lewotobi ini. Nah dengan begitu kan orang mudah mau kasih bantuan apa sesuai kebutuhan di sini,” pungkasnya.