- Oleh Wandi
- Senin, 23 Desember 2024 | 16:10 WIB
: Puluhan anak- anak menyaksikan film edukasi kebencanaan di pos pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Jumat (22/11/2024)/ Agus Siswanto InfoPublik.
Larantuka, InfoPublik – Ketika bencana alam terjadi, anak-anak menjadi salah satu kelompok yang paling rentan terdampak, baik secara fisik maupun psikis. Hal itu juga berlaku pada anak-anak yang berada di pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banyak dari mereka yang mengalami trauma, kehilangan rumah dan orang tua, sehingga membutuhkan dukungan untuk pulih dari kondisi tersebut.
Untuk membantu anak-anak mengatasi trauma dan melewati fase berduka (grieving), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Flores Timur menyediakan berbagai hiburan yang edukatif di posko pengungsian. Salah satunya adalah pemutaran film edukatif tentang kebencanaan, yang diharapkan dapat membantu anak-anak belajar sambil bermain.
Pada Jumat (22/11/2024) malam, puluhan anak-anak yang berada di Posko Lapangan Konga terlihat duduk rapi sambil menyaksikan pemutaran film kebencanaan mengenai letusan gunung api di Indonesia.
Film yang diputar menggunakan perangkat multimedia seperti laptop, proyektor dan audio set bantuan hibah dari Kemkomdigi itu adalah bagian dari upaya untuk memberi edukasi kepada anak-anak mengenai bencana alam.
Film yang ditayangkan membahas tentang bencana letusan gunung berapi yang terjadi di Indonesia, termasuk peristiwa besar seperti letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada 1815 dan letusan Gunung Krakatau pada 1883. Edukasi semacam itu sangat penting, mengingat Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam yang tinggi, terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
Edukasi tentang bencana alam sangat penting bagi anak-anak sebagai perkenalan awal mengenai mitigasi bencana dan tindakan yang perlu diambil saat terjadi evakuasi.
Cesar, seorang anak berusia 11 tahun yang berada di posko pengungsian, mengaku sangat senang dengan pemutaran film tersebut. “Seru film-nya. Aku suka sekali,” ujarnya, menunjukkan antusiasmenya.
Melalui film edukasi itu, anak-anak dapat memperluas pengetahuan mereka tentang bencana alam dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana di masa depan. Ini juga membantu mereka mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi evakuasi atau bencana.
Maria Nobo (12) juga mengatakan yang sama, menurutnya ia dan teman-teman sudah mulai bosan di pengungsian karena hanya bermain dan melakukan hal yang sama setiap hari.
“Mudah-mudahan setiap malam kami bisa ada hiburan, bukan hanya film anak-anak yang bagus kalau bisa, biar tidak bosan,” harapnya.
Perangkat Multimedia Hibah Kemkomdigi
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran (Herry), mengungkapkan Kemkomdigi memberikan bantuan hibah berupa perangkat multimedia lengkap kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim), yang terdiri dari laptop, proyektor, dan audio set.
Perangkat sesuai arahan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, kata Herry tidak hanya digunakan untuk pemutaran film edukatif, tetapi juga untuk berbagai kegiatan lainnya di lokasi pengungsian, seperti sekolah lapangan, sosialisasi, dan hiburan untuk pengungsi.
Selain itu, Kemkomdigi juga membangun enam Posko Pusat Komunikasi dan Informasi di enam Pos Lapangan yang dilengkapi dengan perangkat multimedia lengkap.
Di setiap posko, tersedia akses internet (wifi) gratis yang menggunakan satelit Satria 1 (VSAT) yang disediakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Komdigi, untuk memulihkan aksesibilitas jaringan telekomunikasi pascabencana.
Bantuan dari Kemkomdigi juga meliputi pasokan bahan pokok dan kebutuhan pengungsi lainnya untuk meringankan beban korban erupsi. Dengan bantuan ini, diharapkan anak-anak dan keluarga pengungsi dapat merasa lebih tenang dan nyaman, serta dapat lebih cepat pulih dari trauma yang mereka alami akibat bencana.
Melalui upaya itu, Kemkomdigi mendukung pemulihan sosial dan psikologis bagi pengungsi, terutama anak-anak, sambil meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mitigasi bencana untuk masa depan yang lebih aman.
"Kami atas nama Pemkab Flotim sangat berterima kasih kepada Ibu Menkomdigi Meutya Hafid bersama jajaran, atas kepedulian dan bantuan yang sangat bernilai ini. Itu juga membuktikan kolaborasi adalah jalan terbaik mengatasi masalah pascabencana," pungkas Herry.