- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 28 November 2024 | 09:56 WIB
: Pelabuhan Internasional Anggrek yang dikelola oleh PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT). Foto : Antara
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:13 WIB - Redaktur: Untung S - 269
Jakarta, InfoPublik – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menandatangani Adendum Ketiga Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek di Provinsi Gorontalo. Penandatanganan itu dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dan Direktur Utama PT Anggrek Gorontalo International Terminal (PT AGIT) Widi Triwibowo di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan pada Rabu (2/10/2024).
Capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa pengembangan Pelabuhan Anggrek merupakan proyek strategis dalam infrastruktur maritim Indonesia. Proyek yang dimulai sejak 2021 ini bertujuan untuk mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta. Adendum ketiga ini merupakan respons terhadap kebutuhan operasional serta perubahan ekonomi global yang dinamis.
"Skema ini tidak hanya menjadi solusi alternatif dalam pembiayaan infrastruktur transportasi, tetapi juga mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan," ujar Capt. Antoni seperti dikutip oleh InfoPublik, Kamis (3/10/2024).
Lebih lanjut, Capt. Antoni menekankan pentingnya memastikan bahwa seluruh pengembangan dan operasional pelabuhan berjalan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dan perjanjian yang telah disepakati, sehingga seluruh target dapat tercapai.
Dirinya juga menyoroti fokus Kemenhub pada modernisasi operasional pelabuhan. "Fokus utama kita adalah menciptakan pengelolaan pelabuhan yang lebih modern dan efisien. Dengan sinergi antara Kementerian Perhubungan dan PT AGIT, kami berharap operasional pelabuhan dapat berjalan efektif dan efisien, memenuhi standar internasional serta mencapai target kinerja yang telah ditetapkan," tambahnya.
Pengembangan Pelabuhan Anggrek diharapkan mampu meningkatkan kapasitas layanan dan keandalan operasionalnya, menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan strategis di Indonesia bagian timur. "Pengembangan ini akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia, khususnya di kawasan timur, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," lanjut Capt. Antoni.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan kesuksesan proyek ini. "Saya menekankan pentingnya dukungan penuh dari semua pihak, baik dari Kementerian Perhubungan maupun PT AGIT, agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal. Mari kita pastikan bahwa Pelabuhan Anggrek menjadi pusat logistik yang kompetitif dan unggul di wilayahnya," tuturnya.
Capt. Antoni menegaskan bahwa transformasi Pelabuhan Anggrek bukan hanya sekadar proyek, tetapi juga lompatan besar menuju masa depan yang mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, dan teknologi. "Transformasi ini adalah lompatan menuju masa depan, di mana efisiensi, keberlanjutan, dan teknologi saling berpadu. Inisiatif ini menjadi preseden bagi sektor maritim Indonesia, membuka jalan bagi kemitraan publik-swasta yang lebih banyak, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global," tutupnya.