- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 21:00 WIB
: Pengelasan pertama proyek Pipa Cisem II dihadiri oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Plt Dirjen Migas Dadan Kusdiana, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Dirjen Perencanaan dan Pembangunan Infrastrktur Migas KESDM Laode Sulaeman, Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta, Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso.
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 2 Oktober 2024 | 11:50 WIB - Redaktur: Untung S - 303
Jakarta, InfoPublik – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama anak perusahaannya, PT Pertamina Gas (Pertagas), siap mendukung pemanfaatan Pipa Transmisi Gas Cirebon – Semarang Tahap II (Pipa Cisem II) yang diresmikan pembangunannya oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Senin (30/9/2024). Proyek ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia.
Proyek Cisem II akan melengkapi Cisem Tahap I, yang selesai dibangun pada 2023 dan telah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal serta Kawasan Industri Terpadu Batang.
Seremoni first welding atau pengelasan pertama proyek Pipa Cisem II dihadiri oleh beberapa pejabat penting, di antaranya Plt Dirjen Migas Dadan Kusdiana, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Dirjen Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas KESDM Laode Sulaeman, Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta, serta Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso. Selain itu, juga hadir Direktur Utama KIT Batang dan konsorsium KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung yang terlibat dalam proyek ini.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Pipa Cisem II merupakan langkah akselerasi pemerintah untuk menarik investasi, terutama di KIT Batang. Menurutnya, pembangunan infrastruktur gas adalah salah satu cara menjadikan kawasan tersebut unggul secara komparatif dibanding kawasan industri lainnya. “Pipa Cisem I dan II ibarat jalan tol, tetapi dalam versi gas,” ujar Bahlil, dalam keterangannya Selasa (1/10/2024).
Pipa Cisem II merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta. Proyek ini akan dikelola oleh PGN, dengan tujuan mendukung penguatan infrastruktur energi nasional yang berkelanjutan serta menciptakan efisiensi distribusi gas bumi.
Plt Dirjen Migas, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, dengan tujuan memperkuat infrastruktur energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sumber gas untuk proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan potensi dari wilayah kerja migas di Jawa Timur, seperti WK Agung dan WK Bulu. Penerima manfaat dari proyek ini antara lain Kilang Cilacap, Kilang Balongan, industri di Jawa Barat, Jargas rumah tangga, dan Pupuk Kujang.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menyatakan bahwa PGN dan Pertagas siap mendukung pengelolaan dan pemanfaatan Pipa Cisem II. "Tersambungnya Pipa Cisem I dan II akan memberikan manfaat besar dalam memenuhi kebutuhan gas bumi, serta menarik investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Salah satu rencana optimalisasi Pipa Cisem II adalah untuk mendukung gasifikasi Kilang Refinery Unit IV Cilacap (RU IV Cilacap), yang sejalan dengan integrasi pipa transmisi gas bumi di Pulau Jawa. PGN juga berencana membangun Pipa Tegal – Cilacap, yang dijadwalkan dimulai pada 2025 dan dioperasikan pada Triwulan 3 2026 dengan volume pasokan gas mencapai 51 MMSCFD.
Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, menegaskan bahwa Pertagas siap menjalankan mandat pengelolaan Pipa Cisem II untuk menjamin keandalan operasi dan pemanfaatan gas bumi. Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi juga berkomitmen mendukung Net Zero Emission 2060 dengan memperluas jangkauan penyaluran gas bumi sebagai energi transisi.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa infrastruktur gas sangat penting untuk menjangkau lebih banyak konsumen, serta mendorong program-program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi Pertamina.