Kolaborasi PLN dan Masyarakat Tasikmalaya Kembangkan Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan

: Salah seorang Anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur Desa Bojongkapol, Tasikmalaya, Rismayadi (tengah) saat berdiskusi dengan petugas PLN di lahan yang ditanami tanaman indigofera. Penanaman indigofera membuat lahan yang sebelumnya tandus dan sulit ditanami kini menjadi subur karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik. ANTARA/HO-PLN EPI.


Oleh Eko Budiono, Selasa, 1 Oktober 2024 | 13:13 WIB - Redaktur: Untung S - 155


Jakarta, InfoPublik – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pengembangan biomassa di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang melibatkan masyarakat dan mendapat dukungan pemerintah, merupakan contoh nyata kolaborasi dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Hal itu disampaikan melalui keterangan resmi pada Selasa (1/10/2024).

"Transisi energi adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak untuk bekerja sama agar bisa diduplikasi secara nasional," ujar Darmawan.

Pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan ini dilakukan oleh PLN melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia di Tasikmalaya, melanjutkan kesuksesan program serupa di Cilacap, Jawa Tengah, dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Darmawan menjelaskan, program di Tasikmalaya ini berhasil memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp30 miliar per tahun. "Kami menargetkan program ini melibatkan hingga 1,25 juta masyarakat di seluruh Indonesia, dengan potensi nilai ekonomi mencapai Rp9,5 triliun per tahun," tambahnya.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, menyampaikan optimismenya bahwa program yang dijalankan oleh PLN ini akan mendukung kemajuan wilayah Tasikmalaya, terutama dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat setempat.

"Program ini merupakan dukungan luar biasa bagi daerah kami. Ini adalah langkah strategis yang menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya untuk mengembangkan sumber daya lokal," ujar Yedi saat acara Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis (26/9/2024).

Yedi juga menambahkan bahwa program ini turut menjaga kelestarian lingkungan dengan mengubah lahan kritis menjadi lebih hijau dan produktif. "Program ini sejalan dengan upaya kami untuk mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan," tambahnya.

Salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur di Tasikmalaya, Rismayadi, mengatakan bahwa pemanfaatan tanaman indigofera di lahan yang sebelumnya tandus telah membuat tanah menjadi lebih subur karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik. Selain itu, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara rantingnya dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 1 Oktober 2024 | 18:05 WIB
UMKM Binaan Pertamina Catat Omzet Tembus Rp1,1 Miliar saat MotoGP Mandalika
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 1 Oktober 2024 | 13:11 WIB
Komitmen Dorong Transisi Energi, Pertamina Group Siapkan Ekosistem Bioetanol
  • Oleh Isma
  • Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:26 WIB
Teknologi CCS Cocok Digunakan di PLTU yang Terapkan USC-SCR
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 30 September 2024 | 08:39 WIB
PLN Sukses Jaga Pasokan Listrik di MotoGP
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 29 September 2024 | 08:22 WIB
Pertamina NRE dan Genvia Teken MoU untuk Produksi Hidrogen Hijau Berbasis Geothermal
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 29 September 2024 | 08:16 WIB
"Indonesia dan Belgia Jajaki Kerja Sama Perdagangan Berkelanjutan untuk Masa Depan Hijau