Wamentan Ungkap Alasan Indonesia Harus Cetak Sawah Baru

: Foto: Humas Kementan


Oleh Isma, Kamis, 26 September 2024 | 09:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 120


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan program cetak sawah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Ia mengatakan program tersebut merupakan solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah meningkatnya jumlah penduduk.

"Tanpa cetak sawah kita mau makan apa? Coba anda bayangkan penduduk kita tambah besar, yang makan tambah banyak, sementara sawah kita tambah sedikit. Betul intensifikasi sudah kita lakukan, tapi kita juga harus melakukan ekstensifikasi yaitu cetak sawah, tentunya itu juga untuk menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Wamentan Sudaryono dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (26/9/2024).

Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya meningkatkan produksi. Hingga September 2024 ini, realisasi pada program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektare lahan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyampaikan, mekanisme optimalisasi lahan rawa telah menggunakan mekanisasi pertanian seperti drone, traktor, combain harvester, dan penggunaan benih unggul hingga pendampingan pemerintah secara intens.

"Kalau ini berhasil kita sudah hitung Indonesia bisa surplus beras secara besar. Karena itu, cetak sawah harus kita lakukan karena suka tidak suka kita itu kehilangan sawah setiap tahun. Jadi kalau orang bilang cetak sawah itu bukan solusi, maka saya katakan solusi selain cetak sawah itu apa? Kan tidak ada selain cetak sawah, dan tentunya itu untuk menuju swasembada pangan," Tegasnya.

Sejauh ini, menurut Wamentan Sudaryono, Kementerian Pertanian juga telah berhasil menambah luas areal tanam hingga 1,3 juta hektar melalui program pompanisasi. Ia menyebut capaian tersebut merupakan kerja keras bersama, termasuk para petani seluruh Indonesia.

"Yang kita lakukan hanya menambah luas tanam yang berarti dari yang tadinya satu kali tanam bisa dua kali tanam. Begitu juga yang dua kali tanam bisa tiga kali tanam. Ini sudah berhasil karena pola kerja Kementan sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang semua eselon 1, 2 dan seterusnya kantornya di lapangan," katanya.

Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan dalam 5 tahun ke depan akan mencetak sawah baru seluas 3 juta hektare. Upaya tersebut penting dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Dalam waktu dekat kita targetkan kita swasembada dan seterusnya adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," katanya.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Pertanian IPB, Octen Suhadi mendukung upaya kementan dalam membangun pertanian melalui program cetak sawah 3 juta hektar yang akan dikerjakan tahun depan. Menurut Octen, program tersebut merupakan program yang sangat tepat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Kami dari ikatan keluarga alumni fakultas pertanian mendukung program cetak sawah 3 juta hektar yang dilakukan oleh Kementan. Kami berharap seluruh alumni IPB bisa berkontribusi secara nyata pada program tersebut," jelasnya.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 20 November 2024 | 18:15 WIB
Dukung Program Swasembada Pangan Gugus Tugas Polri Diluncurkan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 19:25 WIB
Gotong Royong Pembangunan Jalan Usaha Tani di Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 12 November 2024 | 21:55 WIB
Kolaborasi Polinema dan KADIN Lumajang Ciptakan Tenaga Ahli Pertanian Modern
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Selasa, 12 November 2024 | 14:47 WIB
Pemkab Batola Apresiasi Insan Pertanian Berprestasi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 9 November 2024 | 06:46 WIB
Kementerian PU dan Kementan Sinergi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional