Penjabat Bupati Jayapura Imbau TPID Lakukan Sidak
: Petugas melayani warga yang membeli telur saat pasar murah di Kampung Yoka, Kota Jayapura, Papua, Kamis (13/09/2024). Pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Jayapura dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) itu untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, pengendalian inflasi serta sebagai upaya penanggulangan stunting dan keluarga rawan pangan di Kota Jayapura .ANTARA FOTO/Gusti Tanati/tom.
Oleh Eko Budiono, Senin, 16 September 2024 | 15:26 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 276
Jakarta, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa, mengimbau tim pengendalian inflasi daerah (TPID) setempat untuk rajin melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna mengendalikan inflasi.
Hal tersebut disampaikan Semuel, melalui keterangan resmi, seperti dilansir ANTARA, Senin (16/9/2024).
“Kami dapat informasi harga bahan pokok (bapok) di pasar sental turun dan ini terus dipertahankan, kalau perlu rajin-rajin turun untuk mengecek secara langsung sehingga tidak ada pedagang yang bermain harga,” kata Semuel.
Menurut Semuel, harga bahan pokok (bapok) bapok tidak boleh tinggi, karena berdampak kepada daya beli masyarakat yang menurun serta nilai inflasi daerah meningkat.
“Masyarakat kita tidak boleh sampai kesulitan memperoleh bapok seperti beras, gula, kopi, minyak goreng, maka wajib ada intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga barang tersebut,” ujarnya.
Semuel mengatakan, sesuai informasi dari TPID telah ada pasar murah yang digelar di beberapa titik guna memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh bapok.
“Kami harap pasar murah itu setidaknya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-sehari dengan harga di bawah harga pasaran,” katanya.
Dia menambahkan, harga beras di pasaran khususnya beras medium berkisar Rp15.000/kilogram, dan beras premium Rp17.500/kilogram.
“Harga beras ini relatif cukup tinggi tetapi kami percaya untuk bapok seperti beras untuk masyarakat Kabupaten Jayapura bisa dipenuhi melalui sagu, umbi-umbian dan jagung,” ujarnya.
Dia mengharapkan, warga di 139 kampung dan lima kelurahan untuk menjaga ketersediaan makanan lokal seperti sagu, umbi-umbian dan jagung sehingga kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id