- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 1 November 2024 | 15:00 WIB
: Tampak atas Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang diresmikan Wapres Ma'ruf Amin pada , Selasa (9/7/2024)/ Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 16 Agustus 2024 | 14:29 WIB - Redaktur: Untung S - 271
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan biaya logistik sebesar 10 persen selama di 2023 sehingga mendongkrak peringkat daya saing di 2024. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR Ri 2024 dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8/2024).
“Kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023, sehingga kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” kata Presiden dalam pantauan InfoPublik.
Dilansir dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruamahan Rakyat (PUPR), Pada tahun 2024, daya saing nasional Indonesia berada di peringkat 27, naik 7 peringkat dari 2023, sehingga Indonesia masuk dalam tiga besar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand.
Presiden Jokowi menyebut hal tersebut disebabkan lantaran beberapa pembangunan infrastruktur penting yang tersebar di seluruh indonesia khususnya konektivitas dan aksesibilitas seperti jalan tol, jembatan, jalan nasional, bendungan dan jaringan irigasi.
“Sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer (km) jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare (ha) jaringan irigasi baru,” sebut Presiden Jokowi.
Beberapa pemerataan akses yang berkeadilan tersebut, menurut Kepala Negara mampu memperkuat persatuan bangsa dan meningkatkan ekonomi nasional dengan tidak hanya terpaku pada satu daerah saja.
Mendukung pernyataan Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam pemberitaan InfoPublik sebelumnya menyebut bahwa konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," ujar Basuki dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (6/8/2024).