- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 2 November 2024 | 21:28 WIB
: Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso alam Kuliah Umum Kebijakan Perdagangan Indonesia, Kamis, (31/10/2024) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah./ foto: Humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Sabtu, 2 November 2024 | 21:31 WIB - Redaktur: Untung S - 110
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan tiga program prioritas yang berfokus pada penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM melalui program Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa ketiga program ini saling terkait dan membutuhkan sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai keberhasilan.
Hal itu disampaikan Mendag Budi dalam Kuliah Umum Kebijakan Perdagangan Indonesia yang berlangsung di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis (31/10/2024). Mendag Budi didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Isy Karim, dalam acara yang dihadiri lebih dari 600 peserta.
“Penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA ekspor merupakan tiga program yang menjadi fokus utama Kemendag saat ini. Semuanya bermuara untuk mempertahankan, bahkan melanjutkan tren positif dari neraca perdagangan Indonesia yang telah surplus selama 53 bulan terakhir,” ujar Mendag Budi dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (2/11/2024).
UMKM menjadi perhatian utama Kemendag karena kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini, UMKM menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Namun, Mendag Budi juga menyoroti beberapa tantangan yang kerap dihadapi UMKM, seperti rendahnya produktivitas dan minimnya legalitas usaha.
“Penciptaan lapangan pekerjaan melalui UMKM memang penting, tetapi peningkatan produktivitas merupakan kunci keberlanjutan bisnis UMKM,” tambahnya.
Mendag Budi menjelaskan bahwa Kemendag telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mencapai ketiga target tersebut. Salah satu strategi yang diusung adalah menjajaki pasar nontradisional melalui optimalisasi peran perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Selain itu, Kemendag tengah menyelesaikan perundingan perdagangan bilateral dengan Kanada, Eurasia, dan Peru untuk memperluas akses pasar bagi produk Indonesia.
Kemendag memastikan bahwa setiap regulasi yang dibuat bertujuan menciptakan perdagangan yang berkeadilan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Mendag Budi menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut diambil untuk menyejahterakan masyarakat melalui peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi.
“Sasaran utama kami adalah menciptakan perdagangan yang adil dan berkelanjutan, sehingga manfaat ekonomi bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Mendag Budi.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi juga mengimbau UNS untuk turut mendorong semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Ia berharap mahasiswa bisa menjajaki dunia wirausaha sejak bangku kuliah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan bisnis lokal di masa depan. “Pelaku usaha lokal akan terus menjadi perhatian pemerintah ke depan, maka manfaatkanlah kesempatan ini dengan menjajaki dunia wirausaha sejak di bangku perkuliahan,” ujar Mendag Budi.
Untuk memperkuat sinergi antara Kemendag dan UNS, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Kerja sama ini mencakup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan pengembangan kewirausahaan dan UMKM.
Mendag berharap nota kesepahaman antara Kemendag dan UNS ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua belah pihak dan mendukung pengembangan UMKM Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor kewirausahaan, mendukung program Merdeka Belajar, serta memberikan kontribusi pada perekonomian melalui pengembangan inovasi.
Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, beserta Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Prof. Dr. Mohammad Furqon Hidayatullah, juga hadir dalam kuliah umum tersebut, menunjukkan dukungan penuh UNS terhadap program Kemendag. Dengan kerja sama yang erat antara Kemendag dan perguruan tinggi, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang inovatif dan siap beradaptasi di dunia kewirausahaan dan perdagangan.