- Oleh Wandi
- Jumat, 1 November 2024 | 19:54 WIB
: Presiden Jokowi saat menghadiri acara Pengukuhan Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) masa bakti 2024-2029 sekaligus Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo dalam Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Menara Bank Mega, Jakarta pada Rabu (31/7/2024)/Foto : Biro Humas Komunikasi Publik PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 1 Agustus 2024 | 10:42 WIB - Redaktur: Untung S - 328
Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan Pembangunan Infrastruktur yang selama ini digencarkan pemerintah Indonesia, menjadi kunci Indonesia dalam meningkatkan Daya Saing di tingkat dunia.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri acara Pengukuhan Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) masa bakti 2024-2029 sekaligus Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo dalam Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Menara Bank Mega, Jakarta pada Rabu (31/7/2024).
"Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini world competitiveness ranking kita naik dari 34 melompat ke 27. Daya saing, itu yang ingin kita raih dari pembangunan yang ada selain, tentu saja, kemanfaatan dari infrastruktur itu untuk rakyat, karena kita memang sekarang ini berkompetisi bersaing dengan negara lain," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (1/8/2024).
Sejalan dengan pernyataan Presiden, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Abdul Muis menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian.
Tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, tetapi juga infrastruktur energi, transportasi, pertanian, permukiman serta teknologi informasi dan komunikasi.
"Pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dalam 10 tahun terakhir telah banyak selesai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya pembangunan 61 bendungan selama 2014-2024, di mana 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini ada 13 bendungan lagi selesai sisa 5 bendungan selesai awal 2025," tegas Abdul Muis.
Dengan tambahan bendungan selesai telah menambah daerah irigasi premium sebesar 396 ribu hektare (ha), tambahan air baku 52.000 liter/detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 255 megawatt (MW). Khusus untuk daerah irigasi, telah dilaksanakan pembangunan bendung dan jaringan irigasi baru seluas 1.18 juta ha, serta dilaksanakan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi eksisting seluas 4.38 juta ha (dari total 7.5 juta ha sawah) pada 2014 hingga 2024.
"Sehingga dengan tambahan pasokan air dari bendungan baru, pembangunan irigasi baru serta rehab irigasi eksisting, indeks pertanaman meningkat dari sekitar 1,4 (2014) menjadi 2,5 (2024)," tambah Dirjen Bina Marga.
Selanjutnya untuk mendukung konektivitas guna menekan biaya logistik pada kurun 2014-2024 telah diselesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.700 kilometer (km) sehingga jalan tol operasional menjadi 3.480 km (sepanjang 780 km tol telah operasional dari 1978-2014). Untuk jalan nasional, pada 2015-2024 dibangun 6.000 km jalan baru, utamanya Jalan Trans dan Perbatasan Papua, Kalimantan, NTT, dan Jalur Pantai Selatan Jawa.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menerima penghargaan dari GAPENSI sebagai Bapak Konstruksi Indonesia atas kesuksesan pembangunan infrastruktur dan investasi selama satu dekade ini.
Selain Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia juga menerima penghargaan Constructing Excellence Awards. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja.