- Oleh Isma
- Minggu, 3 November 2024 | 16:21 WIB
: Foto: Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf
Jakarta, InfoPublik – Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan perputaran ekonomi di sektor ini diperkirakan mencapai Rp369,8 triliun.
"Perhitungan ini berdasarkan jumlah perkiraan pergerakan masyarakat yang didata oleh Kemenhub, serta persentase masyarakat yang berwisata dan rata-rata pengeluaran wisatawan berdasarkan hasil survei Kemenparekraf," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief With Nia Niscaya” di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Lebih lanjut, Nia menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan Kemenparekraf, didapatkan data terkait preferensi aktivitas wisatawan nusantara di momen libur lebaran 2024. Survei dilakukan terhadap 1.756 responden, dengan hasil survei per 14 April 2024 yang menunjukkan bahwa preferensi daya tarik wisata terbesar masyarakat adalah pantai/danau sebesar 56,1 persen.
Selanjutnya adalah pusat kuliner (50,8 persen), pegunungan/agrowisata (41,9 persen), taman rekreasi/kebun binatang (29,9 persen), dan pusat perbelanjaan (26,6 persen).
Untuk durasi berwisata, pilihan meliputi one day trip (49,5 persen) dan dua hingga empat hari (36,2 persen). Adapun preferensi akomodasi termasuk menggunakan hotel berbintang (34,5 persen) dan akomodasi keluarga (26,9 persen).
Destinasi wisata favorit saat mudik lebaran 2024 di antaranya adalah Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.
"Secara statistik, pergerakan wisnus terbesar terjadi di Pulau Jawa karena jumlah penduduk yang besar serta infrastruktur yang baik, sehingga memberikan kemudahan bagi wisatawan nusantara selama mudik dan libur lebaran ini," ujar Nia.
Rata-rata pengeluaran berwisata per orang diperkirakan sebesar Rp2,73 juta, dengan pengeluaran terbesar digunakan untuk akomodasi, diikuti oleh transportasi, makan dan minum, serta oleh-oleh.
"Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, BPS, Kemenhub, dan Pemda terkait realisasi perputaran ekonomi di sektor parekraf selama periode mudik lebaran 2024," tambah Nia.
Meski memberikan dampak positif, Nia mencatat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat terjadi lonjakan pengunjung di destinasi selama momen libur lebaran 2024. Berdasarkan pemantauan Kemenparekraf melalui https://sisparnas.kemenparekraf.go.id dan berbagai sumber, beberapa isu yang muncul termasuk kemacetan di berbagai titik, kejadian bencana alam dan non-alam, timbulan sampah yang membludak, serta laporan adanya pungutan liar di beberapa destinasi wisata.
"Penyediaan kantung parkir perlu menjadi perhatian para stakeholder di setiap destinasi. Kemenparekraf juga merekomendasikan Pemda untuk mengomunikasikan komitmen pemerintah dalam menjaga kondusivitas di kawasan wisata dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan praktik pungli secara aktif di destinasi wisata," ujar Nia.