- Oleh Untung Sutomo
- Selasa, 17 September 2024 | 23:05 WIB
: Kemenparekraf bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menggelar kegiatan Bincang Pasar Modal di Solo, Selasa (9/7/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan Bincang Pasar Modal pada 9 Juli 2024 di Solo, Jawa Tengah.
Kegiatan itu dihadiri oleh 60 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) sebagai bagian dari rangkaian program Kemenparekraf untuk mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha, khususnya di sektor parekraf, dalam mendapatkan pendanaan melalui pasar modal dengan skema Initial Public Offering (IPO).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/7/2024), menyatakan bahwa Kemenparekraf memiliki program berjenjang bernama KreatIPO untuk mendorong usaha parekraf menuju IPO.
Program KreatIPO terdiri dari beberapa tahapan:
“Rangkaian program tersebut merupakan peluang strategis untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku parekraf, sehingga tujuan utama Kemenparekraf untuk memajukan dan mengembangkan industri parekraf dapat tercapai dan berkontribusi meningkatkan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan bahwa kegiatan Bincang Pasar Modal bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan literasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terkait akses pembiayaan non perbankan melalui pasar modal.
“Pasar modal ini khususnya skema Initial Public Offering (IPO) dan GO Public, seperti syarat, ketentuan, dan manfaatnya,” kata Anggara.
Pada kesempatan yang sama, Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, mengapresiasi program Kemenparekraf/Baparekraf yang bersama-sama memberikan edukasi pasar modal khususnya kepada pelaku usaha parekraf di Solo Raya.
“Semoga acara ini dapat membantu menyelesaikan salah satu masalah utama yang dialami pelaku usaha parekraf di Solo, khususnya terkait pembiayaan dan pemasaran,” ujar Eko.